Seminar Islam Nusantara, Latih Santri Nuris Berpikir Kritis Kaitkan Sains dan Budaya Lokal

Pesantren Nuris- Kegiatan literasi di lingkungan yayasan Nurul Islam Jember semakin gencar. Selain tingkatkan kegiatan literasi melalui ekstrakurikuler Jurnalistik Website, Karya Ilmiah Remaja, dan beberapa kegiatan ekstrakurikuler kepenulisan lainnya, beberapa seminar juga diselenggarakan guna tingkatkan dunia literasi. Baru-baru ini diselenggarakan seminar Islam Nusantara bersama KH. Ahmad Baso.

Pemateri merupakan dosen UIN Maliki Malang dan juga penulis buku best seller “Pesantren Studies”.  Seminar berkelas tersebut dilaksanakan di aula yayasan Nurul Islam Jember, Senin lalu (31/12/2018). Peserta dari seminar tersebut adalah seluruh siswa yang tergabung dalam esktrakurikuler Jurnalistik Website, Karya Ilmiah Remaja, redaksi Majalah Nuris, dan juga beberapa alumni Nuris penggiat literasi.

(baca juga: Seminar Sains Santri Bersama Agus Purwanto, D.Sc., Alumnus Hiroshima University Jepang)

Inti dari seminar tersebut adalah membahas tentang cara mensikronisasi budaya lokal dengan teknologi Insdustri 4.0 yang sudah marah di masa depan. Melalui seminar tersebut diharapkan dapat menambah wawasan santri mengenai industri yang sedang hangat diperbincangkan saat ini.

Seluruh peserta antusias sekali ikuti seminar tersebut. Bahkan, ketika sesi tanya jawab mereka berebut untuk bertanya. Bagi seluruh peserta yang notabene adalah santri, kegiatan seminar menjadi ajang untuk menambah pengetahuan dan pengalaman. “Senang sekali bisa mendapat kesempatan seminar bersama tokoh terkenal dan berprestasi, beliau adalah KH. Ahmad Baso seorang dosen dan penulis buku.  Melalui seminar ini kami bisa belajar kaitan antara sains dan budaya lokal.  Semoga apa yang kami dapatkan saat ini berkah dan bermanfaat,” pungkas Nanda, anggota ekstrakurikuler Jurnalistik Website peserta seminar tersebut.

(baca juga: Santri Nuris Songsong Revolusi Industri 4.0 dengan Bangun Islam Nusantara dari Karya Wali Songo)

Kegiatan seminar dibuka oleh Gus Robith Qoshidi, Lc., pengasuh Pesantren Nuris Jember. Irfan Sholeha, yang juga merupakan alumni Nuris tampil sebagai moderator. Terlaksananya kegiatan seminar tersebut merupakan bukti dukungan pengasuh demi giatkan dunia literasi di lingkungan yayasan Nurul Islam Jember. “Santri tidak melulu belajar kitab, santri juga harus bisa mengaitkan antara sains dan budaya lokal. Semoga melalui kegiatan seminar ini dapat meningkatkan semangat literasi santri dan menambah wawasan juga pengalaman mereka, sehingga mereka menjadi seorang santri andalan,” tutur Gus Robith. (RED/Yuv)

Related Post