Penulis: Achmad Faizal
Hidup adalah bongkahan puzzle. Tentang lukisan masa yang berserak dan tersembunyi. Dalam risalah Tuhan yang preogatif tanpa malaikat pun tahu.
Manusia seumpama mozaik waktu yang derap bertahap menuju satu. Dari serpihan harap yang mengejar-ngejar ke muara. Tempat memapah langkah kaki yang lelah dalam pencarian. Mengembara bak musafir yang berpetunjuk alam dan keyakinan.
(baca juga: Sumpah Pemuda Milenial)
Guratan langit yang tergambar di telapak tanganmu. Adalah peta kelana yang misteri dan penuh teka-teki. Ada gelisah dan pasrah tak bertemu haluan. Seperti berjalan di tanah makadam dan berliku kabut. Goda waktu menjelma iblis menimpangkan arah hulu
Tuhan, Lapangkan jarak pandang mata hatiku. Mau ku tembus segala halau, kusibak tabir hikayat yang berhambur itu. Dari lubuk igau yang tertidur membawa mimpi-mimpi. Kuciptakan nyata bersama puing waktu yang bercecer. Menemukan wajahmu terlukis manis di bongkahan puzzle-ku.
Kota Mimpi–Jember, 26 Januari 2019
penulis adalah staf pengajar bahasa dan sastra Indonesia di MA Unggulan Nuris