Sampaikan Moderasi Beragama di Indonesia di Acara Cross Cultural Understanding & International Festival Culture 2019
Pesantren Nuris – Menjadi suatu kebanggaan tersendiri jika kiprah lulusan suatu lembaga bisa meluas dan diakui secara internasional. Seperti kisah alumni Nuris yang satu ini, genap setahun menjadi mahasiswa di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta (UIN SYAHID), dia menjabat pucuk pimpinan organisasi internasional. Bahkan, baru-baru ini dia dipercaya menjadi narasumber di sebuah seminar bertaraf global pula. Mari ikuti liputannya!
Beberapa waktu lalu, Sulfa Mani Lazim, sempat diliput karena keberhasilannya menjadi presiden International Student Association (ISA). Kali ini, lulusan MA Unggulan Nuris tahun 2018 tersebut kembali membuat bangga almamater Pesantren Nuris Jember karena kiprahnya dipercaya oleh panitia penyelenggara dari Ma’had Al Jami’iyah (Mabna) UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta sebagai narasumber di seminar internasional.
Seminar internasional tersebut diadakan dalam rangka Cross Cultural Understanding & International Festival Culture 2019. Tema yang diangkat di acara bergengsi ini yakni, “Culture Understanding in Religious Moderation”. Pemuda cerdas kelahiran Thailand, 03 Juli 1999 tersebut berkesempatan menyampaikan gagasan moderasi beragama di Indonesia sekaligus peran ISA kepada ratusan mahasiswa di gedung aula Mabna Syarif Muda’im pada hari Sabtu, 27 Mei 2019 lalu.
(baca juga: Belum Genap 1 Semester di UIN Syahid Jakarta, Alumni Nuris Jabat Presiden International Student Association)
“Sempat kaget waktu ditunjuk sebagai narasumber di seminar internasional tersebut. Pesertanya rata-rata jempolan dan sudah menguasai bahasa internasional seperti Arab dan Inggris. Karena ini amanah, saya harus siap dengan segala materi yang ada. Saya diberi kesempatan menyampaikan sekitar 15 menit. Ujar Sulfa.
“Narasumbernya lainnya ada 3 lagi, juga tak kalah mentereng prestasinya. Ada yang memang dari Awardee Scholarship Canada-Indo, LPDP, dan Awardee Jenesys Japan 2019. Saya bersyukur bisa berbagi ide bersama teman-teman mahasiswa lainnya, khususnya ketiga narasumber lainnya.” Imbuh lekaki yang menjadi santri Pesantren Nuris Jember pertama asal Thailand ini.
Dalam pemaparan Sulfa kepada peserta seminar internasional tersebut, dia juga menjelaskan programnya terutama dalam kerjasamanya dengan UDEF. UDEF (Uluslararasi ogrenci Dernekleri Federasyonu) merupakan federasi himpunan mahasiswa internasional berpusat di Turki yang diikuti oleh lebih dari 11 negara.
(baca juga: IPK Cumlaude, Alumni Nuris Ini Juga Asisten Dosen Tamu dari Amerika di UIN Syahid Jakarta)
“Dengan saling bertukar pikiran dan budaya, melalui acara ini kami bisa menyampaikan bagaimana harmonisasi Beragama bisa tercipta di suatu negera, khususnya di Indonesia. Saya berharap bisa menjadi bagian global dalam menyampaikan inspirasi sebagai pelajar internasional.” Tutup mahasiswa Prodi Manajemen Pendidikan yang memiliki IPK Cumlaude yakni, 3,50 tersebut.[AF.Red]
Nama : Sulfa Mani Lazim
Lembaga : MA Unggulan Nuris, jurusan PK, lulusan tahun 2018
Kuliah : UIN Syahid Jakarta, Prodi Manajemen Pendidikan