Penulis: M. Irfan Maulana*
Tiada tempat bagiku untuk merebah. Bahkan tanah pun enggan menengadah. Menjadikanku berjalan menelusuri. Potongan kenangan yang hampir mati
Ku temukan sebuah tempat. Di mana diriku bisa berehat. Bahkan bisa jalankan syariat. Saat itu pula ku mulai mendekat. Pada sang pengatur jasad
Tanah suci yang membesarkanku. Telah berdiri megah di hadapanku. Yang tak biarkan waktu kian mengganggu. Mengasah jiwa menuju maha satu
(baca juga: Sabit Kerinduan)
Keresahan berbising di mana-mana. Menjadikan hati mulai tak berirama. Tapi apadaya jika itu uji coba
Lewati hari yang kutata rapi. Ku berjuang memilah arti. Yang berhakikat pulang pada sang ilahi
Pesantrenku….
Kaulah tempat teduhku. Tegakkan imanku. Anggaplah diriku, bagian dirimu…
*penulis adalah siswa kelas XI PK A MA Unggulan Nuris, anggota aktif ekskul Jurnalistik website