Berbagai Materi Disajikan Dalam Pembinaan Santri Baru Asal Thailand
Pesantren Nuris- Bukan hanya santri asal dalam negeri saja yang diberi bekal agar betah di asrama, akan tetapi juga santri baru asal luar negeri, Thailand, yakni dengan diberikannya pembekalan khusus tentang pesantren, juga penguasaan Bahasa Indonesia. Seluruh santri Thailand, baik dari santri MTs Unggulan Nuris maupun santri MA Unggulan Nuris wajib mengikuti acara pembekalan ini. [15/08/2019]
Kegiatan pembekalan untuk santri asal Thailand ini memiliki dua bagian, yang pertama pembekalan untuk santri baru dan yang kedua untuk santri yang akan tamat sekolahnya. Kegiatan kali ini ditujukan kepada santri baru, guna memberi kesan yang hangat pada pertama kali pembelajaran.
Materi-materi yang mereka pelajari meliputi Bahasa Arab, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, Aswaja, Fiqih, Qiraatil Quran, dan kitab. Kegiatan ini berlangsung setiap hari selama satu bulan, yang dimulai pada pagi hari dan akan berakhir ketika sore hari.
(Baca juga: Pesantren Nuris Sambut Santri Baru Asal Thhailand Dengan Meriah)
Kegiatan ini bertempat di dekat pendopo kyai, yang kini menjadi tempat perpustakaan pondok pesantren. Mereka, para santri Thailand baru juga mengikuti kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) seperti yang diikuti oleh santri lainnya. Kegiatan MPLS dibimbing oleh para seniornya bukan dari pihak madrasah, guna mempermudah komunikasi.
Kegiatan-kegiatan di atas sangat condong kepada komunikasi terhadap guru maupun teman-temannya. Sebab dengan komunikasi mereka menjadi betah di asrama dan juga yang mereka tahu hanyalah bahasa melayu dan bahasa asal mereka jadi para pembimbing mereka mengarahkan pada Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris yang dasar.
(Baca juga: Peserta NSEP 2019 Mantapkan 1 Tujuan Hingga Jauh Ke Thailand Malaysia dan Singapura)
Bukan hanya komunikasi yang ditekankan dalam kegiatan-kegiatan tersebut, akan tetapi juga menekankan pada bacaan Alquran mereka. Sebab bacaan Alquran juga poros agama. Serta para santri asal Thailand juga bisa dengan mudah memahami apa yang disampaikan oleh guru yang mengajarnya ketika kegiatan belajar mengajarnya telah aktif.
“Semoga para santri Thailand dapat dengan mudah berkomunikasi di dalam kelas maupun di luar kelas, dan lekas betah tinggal di pesantren. Selain bimbingan bahasa, mereka juga dibimbing tentang budaya Indonesia agar mengetahui keragaman budaya Indonesia,” Ujar Iffa Afida, salah satu tentor pembinaan. [Rintan/Lana/Red]