Penulis: M. Irfan Maulana*
Perdu-perdu telah berbaris rapi. Di beranda istana yang mempesona
Sang raja turun menuju para jelata. Menebarkan janji-janji fana
Ribun kali kami mendatanginya. Menagih kata yang ia pernah bawa
Perdu-perdupun membuat kami mati. Diantara timah-timah besi
Kami hanya ingin bertanya. “Akankah kau akan selalu tertawa
Di atas kami yang lagi terluka? akankah yang lemah kau jadikan mangsa dari tahtamu berada?”
Kala itulah pahlawan terisolasi harta dan termakan baying-bayang tawa
Membuat perendah menjadi terluka. Menjadikan petinggi berfoya-foya
Penulis merupakan siswa kelas XI PK MA Unggulan Nuris Jember yang aktif di ekstrakurikuler jurnalistik.