Poskestren Nuris Adakan Pelatihan Cara Membuat Sabun Anti Kuman

Pratekkan Cara Membuat Sabun, Siswa SMA Nuris Lolos Final LKTI Kesehatan

Pesantren Nuris- Poskestren (Pos Kesehatan Pesantren) Nuris bekerja sama bekerjasama untuk mengadakan pelatihan pembuatan sabun belerang bersama Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Jember pada Rabu, 16 Oktober lalu.

Agenda ini merupakan salah satu program Poskestren Nuris yang bertujuan untuk  meningkatkan pemahaman santri tentang PHBS  (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) sehingga merubah personal dan environmental hygiene menjadi lebih baik, meningkatkan taraf kesehatan santri sehingga mendukung kelancaran proses pendidikan mereka, serta meningkatkan peran aktif santri untuk mewujudkan kemajuan pondok di bidang kesehatan.

(Baca juga: Mawas Diri dan Musyawarah Masyarakat Tema Dalam Seminar Poskestren Nuris Jember)

Kegiatan pelatihan pembuatan sabun ini dibimbing langsung oleh dosen Fakultas Kedokteran dr. Ida Srisurani W.A., dan Viddy Agustuan R., M.Sc., Apt. yang merupakan dosen farmasetika Fakultas Farmasi Unej.

Rangkaian acara dimulai dengan identifikasi, pendataan dan pengobatan santri penderita scabies, penyuluhan PHBS, pendampingan pengolahan kebersihan lingkungan, pembentukan dan pelatihan kader santri sehat mandiri, serta pelatihan produksi sabun belerang antiskabies oleh santri. Kegiatan ini dilakukan di kelas XII IPA 2 SMA. Masing-masing siswa mendapat bagian alat dan bahan yang sudah di takar untuk formulasi pembuatan sabun.

Dipandu pemateri siswa mengawali pembuatan sabun dengan mencampurkan bahan sesuai urutan hingga membentuk adonan kental yang siap dicetak menjadi sabun. Sabun akan mengeras dalam 4 jam sesuai bentuk cetakan, akan tetapi baru bisa di pakai 3 minggu setelah pembuatan karena menunggu hilangnya efek iritasi dari bahan kimia yang dipakai.

(baca juga: Satu Dokter Dua Perawat Peningkatan Layanan Kesehatan di Poskestren Nuris)

Dalam pelatihan ini pemateri juga menyiapkan peralatan yang diperlukan dalam pembuatan sabun yaitu, mixer, alat gelas (pyrex), timbangan, alat pengukur/penakar volume, dan alat cetak sabun. Setiap pembuatan 1 resep formula sabun seberat 1 kg bahan baku, menghasilkan 20 potong sabun berukuran 5 cm3.  

Setelah mengikuti pelatihan ini, terbukti siswa SMA Nuris Jember dapat membuat sabun dengan baik. Salah satunya Tim KTI (Karya Tulis Ilmiah)  yang mempraktekkan pembuatan sabun berbahan daun sirsak sebaai anti bakteri dan mengatasi gatal pada kulit. Tim tersebut kemudian mempresentasikan hasil kerjanya di lomba KTI tingkat Jawa Timur di Institut Ilmu Kesehatan Bakti Wiyata Kediri pada 19 Oktober 2019 lalu.

Meski belum berhasil membawa pulang piala kemenangan, Tim KTI SMA Nuris tetap optimis dan tak pantang menyerah untuk lomba-lomba berikutnya. [Red/Deli]

Related Post