Penulis: Nafiatul M*
Semilir angin mengehembus halus
Lirih namun pasti mainkan ujung anak rambut
Kaki-kaki kecil melangkah satu-satu
Tangan tegap itu senantiasa memapah dengan hangat
(Baca juga: Bianglala untuk ibu)
Itu aku
Aku yang masih saja merengek ketika lapar dan haus
Aku yang masih saja meminta untuk diayun sebelum tidur
Dengan selendang bergambar kasuari
(Baca juga: Kodrat)
Terimakasih ibu
Sosokmu tak pernah termakan waktu
Dari ayunanmu aku belajar akan sebuah kenyamanan
Dari belai lembut tanganmu aku belajar akan sebuah ketulusan
Penulis merupakan siswa kelas XI IPA MA Unggulan Nuris yang aktif di ekstrakurikuler jurnalistik