Srawung Sastra #10 Tema Pandalungan Adalah Kita
Pesantren Nuris- Santri memanglah selalu erat kaitannya dengan belajar ilmu agama, namun kini santri di era milenial dituntun untuk menguasai berbagai bidang keilmuan. Santri Pesantren Nuris Jember tak hanya belajar ilmu agama, mereka juga belajar ilmu pengetahuan umum, teknologi mutakhir, belajar jurnalistik, seni, budaya dan lain-lain.
Pada Sabtu, 18 Januari lalu, sebanyak 17 santri diantaranya 6 santri putra dan 11 santri putri yang tergabung dalam ekstrakurikuler jurnalistik dan penulisan kreatif sastra, berkesempatan untuk belajar sastra dan budaya di acara Srawung Sastra #10 Tema Pandalungan Adalah Kita di gedung Soetarjo Universitas Jember.
(Baca juga: Santri Nuris Ikuti Acara Pendidikan dan Pelatihan Pertama CBP dan KPP IPNU IPPNU)
Acara ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Wilayah Pemerintahan dan Pembangunan Provinsi Jatim di Jember. Acara dimulai pukul 12.00 WIB hingga 17.00 WIB. Dihadiri oleh kurang lebih 1000 peserta dari berbagai kalangan, siswa, mahasiswa, dosen, maupun umum.
Acara ini dihadiri oleh beberapa pengisi acara yakni Sujiwo Tejo seorang sastrawan dari Jember yang sudah mendunia, Dr. Moch Ilham, M.Si, dan Drs Supartu serta dimoderatori oleh Suprihartono, S.Pd, M.Pd.
Selain pembicara inti di atas masih banyak lagi pengisi acara yang tampil di acara ini antara lain penampilan Tari Pandalungan dari Sanggar Tari Cemara Biru, Penampilan puisi oleh Diah Anggraini dan Athaya Grisela SMAN 1 Jember, Gus Huda Gatra (Penyair dari Lumajang), juga ada musikalisasi puisi dari Jefri Bagus P (Dapur Ide Kreatif Situbondo), PBSI FKIP Unej Musik Akustik yang membawakan judul puisi Selamat Pagi Indonesia karya Sapardi Djoko Damono dengan apik dan merdu.
(Baca juga: Ekstrakurikuler Nonsains Nuris adakan pelatihan bagianggota PMR WIRA)
“Saya senang sekali bisa mengikuti acara sehebat ini, karena kesempatan tak akan datang dua kali. Kapan lagi bisa belajar sastra dan budaya pandalungan langsung dari seorang sastrawan kondang seperti Sujiwo Tejo,” ujar Sirli Qurrota Aini, siswa MA Unggulan Nuris Jember.
“Saya terkagum-kagum melihat lagu-lagu yang dinyanyikan oleh beliau (Sujiwo Tejo) juga para paduan suara yang mengiringi. Sebagai orang asli Jember, saya juga banyak sekali mendapat ilmu tentang budaya pandalungan, serta bahasa campur-campur yang selama ini tanpa sengaja saya gunakan dalam kehidupan sehari-hari,” jelas Deli Anisa Virca siswa SMA Nuris Jember. [Red.Dev]