Penerang Jalan

Penulis: M. Irfan Maulana*

Aku tetap
Memandang rinai parasmu
Lamat-lamat hingga aku tersaingi
Oleh ciptaanNya

Akupun melemah
Kala kau menyeerah
Sebab tak faham apa yang terasa
Pada sekitar, sejak aku berada

(Baca juga: Cahaya mataku)

Aku bertahan dalam gelap
Bersamamu yang diam
Dengan melaksankan tugasku
Aku menyamaimu

Berdiam, kala orang tak kuasa berjalan                     
Kitalah yang tenggelam, sepi
Telah menguasai
Aku hanya iri

(Baca juga: Air mata)

Pada ciptaanNya yang selalu terpuji
Bukan padaku
Yang tak memiliki rasa sendiri

Juga, akupun terpaku
Melihat jalan yang tergusur
Dan telah kutahu
Itulah dirimu

Aku hanya melihat sisa kenang
Dari sebuah penerang
Yang tak pernah menggerutu
Dan nyatalah, aku.

Penulis merupakan siswa kelas XI PK MA Unggulan Nuris yang aktif di ekstrakurikuler jurnalistik

Related Post