Cahaya Mataku

dalam batas keraguanku. kau beri aku kemampuan tak bertepi. Mengiris bias asa dan kerinduanku. dalam batas keraguanku. cahayamu ciptakan lur cerita. yang  siawali dan akhiri sebagaimana mestinya.

cahaya mataku.dalam rentangan waktu suka maupun duka. tetap terucap terima kasihku untukmu. karena dirimu selalu menerangi jiwaku. dengan seribu ksabaran dan ketulusan.

(baca juga: Pahlawan, Maafkan Kami)

hingga engkau tak pernah mengenal hujan. panaspun engkau hadapi. Keikhlasan selalu kau berikan hanya untukku. kubangga telah memilikimu. semoga tetap  indah apa yang telah terjadi. hingga detik ini dan nanti.

Penulis puisi di atas adalah Diah Ayu. Penulis merupakan redaksi Majalah Nuris edisi kedua.  

Related Post