Penulis: Fadilah Miftahul Jannah*
Terjun serta menggulung rintihan mata
Meninggalkan jejak suara kerinduan 
Mata batin terkikis cahaya suci
Menapak sekali melangkah tak lolos lagi
Tersulap mata hawa jadi sumringah 
Takjub menawan tak juga terlawan
Menyanding sehelai budaya yang nyata 
Terhempas angin bermuara api membara 
Yang selalu melekat dan luluh 
Hancur terbakar era kontenporer 
Allah.. Allah.. Lailahailallah
Ampuni segala yang hancur sebab ridha ilahi
Terhipnotis jaringan syaithani
Melepas sehelai budaya yang murni
Sa’idni.. ya Jabbar
Budaya tak melekat rantai besi terputus
Hilang tak membungkus hati insani
Apakah aku sadar aku siapa?
Penulis merupakan pemenang kedua lomba puisi Pondok Metting Asrama Dalem Timur Pesantren Nuris Jember

