Rani Dwi Sherlinafiatul: Saya Lebih Suka Karakter Buto Daripada Putri-Putri Raja
Pesantren Nuris- SMA Nuris Jember kembali berprestasi di bidang Bahasa Inggris. Khusunya story telling. Pada Minggu, 01 Maret 2020 lalu, siswa SMA Nuris Jember atas nama Rani Dwi Sherlinafiatul berhasil mendapatkan Juara 1 Story Telling Contest dalam ajang “English Festival 2020” Tingkat Jawa Timur di Universitaa Muhamadiyah Surabaya
Meski bukan kali pertama ia mengikuti lomba dan mendapat juara story telling, namun materi yang ia bawakan saat ini terbilang baru. Rani (Panggilan akrab Rani Dwi Sherlinafiatul) membawakan cerita Kebo Iwa yang merupakan cerita rakyat Bali.
(Baca juga: Berhasil juara 1 olimpiade astronomi tingkat nasional siswa SMA Nuris Jember luar biasa)
Cerita rakyat Kebo Iwa ini, menceritakan tentang pasangan kakek nenek yang tidak punya anak kemudian dia berdoa di candi supaya diberi keturunan. Tuhanpun mengabulkan, tak lama kemudian sang nenek mengandung bayi laki-laki yang sehat, namun ketika lahir anaknya memilili keunikan yakni suka makan, rakus, kemudian dia semakin lama menjadi besar, dan seperti raksasa.
Pada suatu ketika Desa mengalami kekeringan dan kelaparan, kemudian kebo Iwa mengamuk jika dia tidak diberi makan dia akan mengamuk dan menghancurkan seluruh desa. Masyarakat desa menjadi resah dan kesal, akhirnya mereka merencanakan untuk membunuh Kebo Iwa. Kepala desa menyuruh Kebo Iwa untuk menggali sumur dengan imbalan diberi makanan yang banyak dan lezat.
Akhirnya Kebo Iwa pun sepakat kemudian disaat menggali lubang dia kelelahan dan ketiduran di dalam sumur. Kemudian masyarakat desa berniat jahat dengan cara melemparkan batu kapur kedalam sumur. Akhirnya Kebo Iwa mati. Akhirnya lubang yang di buat Kebo Iwa sekarang menjadi danau kapur.
“Cerita ini lebih mudah di bawakan untuk story telling dari pada cerita Buto Ijo yang sebelumnya pernah saya bawakan, karena hanya dua karakter yang saya mainkan, sedang di Buto Ijo memerankan tiga karakter. Tetapi tantangannya terdapat pada karakter raksasa yang lebih menonjok, selain itu make up yang digunakan juga sangat mendukung. Pada karakter ini juga menggunakan lagu supaya penampilan tidak monoton dan lebih menarik.,” ujar Rani.
“Selama ini saya memang lebih sering lomba dengan karakter-karakter keras seperti Kebo iwa dan Buto Ijo, hal tersebut karena suara saya mendukung, meskipun saya perempuan saya mampu dan memiliki karakter yang kuat untuk memerankan tokoh tersebut. Saya merasa karakter ini lebih unik dari pada karakter putri-putri raja dalam cerita dongeng, saya ingin menampilkan yang berbeda dengan kontestan lain,” ungkapnya.
Pada lomba kali ini, ada beberapa jenis penilaian, yakni tentang pronounciation, gesture, ekspresi, intonasi, alur cerita, properti. Dari lomba tersebut didapatkan tiga juara yakni juara 1 dari SMA Nuris Jember, juara 2 dari SMAN 2 Mojokerto dan juara 3 dari SMAN 21 Surabaya.
“Senang sekali, dan sangat bersyukur bisa menjadi juara satu. Semoga ke depannya saya bisa menjadi lebih baik lagi dan bisa berbagi pengalaman ke teman-teman lainnya, juga bisa memberi manfaat kepada orang lain. Semoga bisa kembali mengikuti lomba di ajang yang lebih tinggi lagi, terimasih kepada tentor yang sudah membimbing saya, juga kepada seksi penjamin mutu dan ekstrakurikuler bahasa, guru, orang tua juga teman-teman,” tambahnya. [Red.Dev]