Resensi Buku Cahaya Cinta di Manchester

Judul: Cahaya Cinta di Manchester
Penulis: Hardius Usman
Penerbit: Elex  Media Kompurtindo
Tebal Buku: 240 Halaman
ISBN: 9786020250052
Peresensi: M. Qorib Hamdani*

Sinopsis

Buku yang berjudul “Cahaya Cinta di Manchester” karangan Hardius Usman telah meleburkan cahaya kegelapan mejadikan cahaya terang dengan sebuah cinta yang hadir dalam sebuah pertemuan tak disangka. Siapa mengira cinta akan bersemi di luar negeri dengan orang Indonesia asli, apalagi cinta yang awalnya diam dan bersemayam di lubuk hati mereka telah diterjang oleh ombak di pesisir pantai yang menjadikan keduanya tak bisa menompang tubuhnya sendiri.

Memang mudah mengutarakan rasa cinta, namun bukan perihal mengutarakannya, akan tetapi bagaimana kita mencoba untuk bersabar mendapatkan sesuatu yang diingin oleh kita. Semua yang kita punya bisa kita gunakan untuk mendapatkan cinta tersebut, bukan hanya bermodal kata-kata yang menghadirkan romansa, akan tetapi uang pun bisa kita gunakan untuk mendapatkan seseorang yang kita cintai.

(Baca juga: Resensi Buku Mantappu Jiwa Kuncinya Kerja Keras)

Dengan perjuangan yang kita lakukan sendiri tanpa bantuan orang lain, banyak kemenangan yang kita rasa, mulai dari hasil keringat dan juga hasil dari hati kita yang menciptakan kata-kata yang membuatnya meluluh dengan sejenak, meskipun itu tak gampang untuk dicapai. Tapi ingat, yakinlah untuk terus berjuang meskipun kamu tak dianggap, namun pada akhirnya dia akan merasakannya dari apa yang telah kita perjuangkan untuknya.

Kelebihan

Sesuatu yang sangat mengunggulkan dari buku ini adalah latar ceritanya yang membuat kita selalu berangan-angan layaknya kita tahu dimana Manchester, sehingga pembaca bisa lebih berekspresi lebih luas lagi. Dan bagi pembaca yang ingin tahu Bahasa Inggris bacalah buku ini, dengan sedikit kosa kata Bahasa Inggris yang dibungkus dengan romance membuat para pembaca lebih semangat untuk mendalami dan ingin mengetahui apa yang tokoh dibicarakan dengan romantisnya.

(Baca juga:Bedah Buku Trilogi Maha Guru Bulan di Atas Kabah)

Kekurangan

Sayangnya, buku ini memiliki kekurangan dengan secuil Bahasa Inggris yang tidak disertai dengan translate, sehingga para pembaca yang minim akan Bahasa Inggris harus membuka kamus telebih dahulu untuk mengetahui apa yang dibicarakannya

Kesimpulan

Bagi seseorang yang merindu pada Si Dia dan ingin rasanya tuk bertemu, pas banget baca buku ini, karena buku ini mempunyai penjiwaan yang mendalam memaknai tentang cinta sekaligus problema, sehingga kita bisa bercermin dari buku ini.

Penulis merupakan siswa kelas XI PK MA Unggulan Nuris yang aktif di ekstrakurikuler jurnalistik

Related Post