Agar Nasihat Benar-Benar Melekat dan Bermanfaat

Penulis: Abd. Halim W.H.*

Diantara metode mendidik anak adalah memberikan senjang waktu dalam memberikan nasihat (mau’izhah hasanah). Dunia anak adalah dunia bermain. Anak-anak biasanya tidak suka dibebani tugas-tugas yang mereka anggap berat. Mereka lebih suka yang instan.

Dalam hal menerima nasihat, jika terus-menerus tanpa diberikan senjang waktu, mereka akan merasa bosan. Bukan hanya anak-anak, orang yang sudah berumur di atas rata-rata (remaja) pun akan merasakan hal yang sama jika hal ini terjadi pada mereka. Ini manusiawi. Apalagi cara penyampaian nasihatnya dengan cara yang kurang bagus misalnya, maka yang mereka rasakan bukan nasihat lagi, melainkan cemoohan, caci-maki, dan lain-lain, meskipun sebenarnya isi nasihatnya benar. Nasihat yang benar, jika disampaikan dengan cara yang tidak benar, maka akan berdampak negatif.

(baca juga: Aisyah Istri Rasulullah, Korban Lambe Turah di Zamannya)

Menyampaikan nasihat dengan memberikan senjang waktu ini sebagaimana juga didasarkan pada sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim, dari Abî Wâ_il:

عن أبي وائل شقيق بن سلمة قال : كان ابن مسعود رضي الله عنه يذكرنا كلّ خميس مرّة، فقال له رجل : يا عبد الرّحمن، لوددت أنّك ذكرتني كلّ يوم. فقال أما إنه يمنعمي من ذلك أنّي أكره أن أملّكم، وإنّي أتخوّلكم بالموعظة كما كان رسول الله صلّى الله عليه وسلّم يتخوّلنا (يتعاهدنا) بها مخافة السّآمة. (متّفق عليه(.

Dari Abî Wâil Syaqîq bin Salamah, beliau berkata: “Sahabat Ibnu Mas’ud r.a. mengingatkan (menasehati) kami setiap hari Kamis, lalu ada seseorang berkata kepada beliau (Ibn Mas’ud), ‘Wahai Abî ‘Abdirrahman, saya ingin Engkau menasihati kami setiap hari.’”

Ibn Mas’ud menjawab: “Sebenarnya yang mencegahku untuk menasihati (kalian) setiap hari adalah (karena) saya takut membuat kalian bosan. Dan saya memberikan senjang waktu kepada kalian untuk memberi nasihat (ini) sebagaimana Rasulullah (juga) telah memberikan senjang waktu dalam memberikan nasihat karena (audien) takut bosan.” (Hadis Muttafaq ‘alaîh).

Dari hadis di atas, dapat dipahami bahwa jika ingin menasihati orang lain, termasuk anak, murid, adik, dan lainnya, sebaiknya memberikan senggang waktu, kendatipun kita sangat ingin agar mereka menjadi orang yang lebih baik. Nasihat yang baik adalah dengan cara yang baik dan benar.

sumber foto sampul: islampos.com

►Diadaptasi dari pengajian rutin Kamis (21/02/2019) siang untuk para Fasilitator dan Karyawan PTQ Anak & Balita Nuris yang diasuh oleh Syaikhul Ma’had KH. Muhyiddin Abdussomad, NURIS Jember.

*Penulis adalah Khâdim di PTQ Anak & Balita, MTs Unggulan, dan MA Unggulan Nuris Program Tahfidz NURIS, Jember

Related Post