Penulis: Fadillah Miftahul Jannah*

Lenyaplah, kau menjadi abu sekarang
Cakapmu tak faedah
Pergi kau hitam, hitam itu  kau

Kenapa harus begitu?
Tak sadar bibirmu terbelah
Apartheid tak kau lihat
Mengenaskan sekali hidupmu hendrik
Baik aku rela tersungkur tanah, jikalau kau keberatan

(Baca juga: ramadhan tak rapuh)

Sudahlah berhenti bertitah
Robben island menunggumu dengan jeruji yang kuat
Kau harus jadi abu ,hangus tertindih bara api
Tak layak hidup dengan omelanmu

Kenapa harus begitu?
Jika ku bantah kau geram
Jika kuserang kau marah
Bubarkan apartheid, sebelum ku hantam kau
Dengan peluru darahku

(Baca juga: Ramadhan)

Oh…… Mandela
Tuan Mandela yang hina lenyaplah dari sini
Berhenti mengoceh …..shuttt…shuttt

Baik ku diam sekarang, tapi
Tunggu tanganku merubah kenyataan dunia ini

Jember, 12 September 2019

Sumber gambar: fatasama.com

Penulis merupakan siswa kelas XI IPA SMA Nuris Jember yang aktif di ekstrakurikuler penulisan kreatif sastra