Sempat Gagal Sebanyak Dua Kali Seleksi, karena Kegigihan dan Semangat Akhirnya Kini Jadi Bintara Pelatih
Pesantren Nuris – Kisah sukses alumni Nuris terus berkibar dan berkiprah di mana-mana. Seperti salah satu alumni ini, pernah merasakan gagal kala ikut seleksi TNI (Tentara Nasional Indonesia), dia terus bersemangat dan gigih mempersiapkan diri. Hingga akhirnya, takdir memantapkan keyakinan dan seiring doa kiai, dia lolos jadi anggota TNI.
Barangkali ada yang mengenal sosok supel dan gagah ini? Dia bernama Muhammad Irfan. Meski tak sekolah formal di Yayasan Nurul Islam Jember, tetapi selama kurang lebih tiga tahun, pemuda kelahiran 19 Desember 1987 tersebut nyantri di Pesantren Nuris Jember dan banyak menimba ilmu langsung kepada Syaikhul Ma’had Pesantren Nuris Jember, KH. Muhyiddin Abdusshomad.
Nyantri seraya mengabdikan diri jadi pengurus pesantren di sela rutinitasnya sekolah di SMKN 2 Jember, jurusan kelistrikan, tak membuatnya kehabisan tenaga. Justru membuat Irfan, sapaan akrabnya, terus bersemangat menimba ilmu agama dan mempersiapkan diri menjadi abdi negara yakni, anggota TNI.
Selepas lulus pada tahun 2006, pemuda yang memiliki hobi berolahraga sepakbola ini, langsung ambil tindakan ikut seleksi TNI. Dalam usahanya yang pertama dan kedua selalu gagal di penentuan terakhir. Karena kesiapan ikut seleksi TNI banyak menguras waktu dan tenaga, hingga akhirnya dia ketinggalan jadwal pendaftaran kuliah.
(baca juga: Roid Mutawakkil A.: Kunci Sukses Santri jadi TNI Lawan 3 Kali Kegagalan)
“Sebelumnya saya tidak mengerti apa itu tamtama, bintara, atau perwira, pokoknya daftar jadi anggota TNI. Persiapannya tak mudah, ya harus betul-betul dipersiapkan dengan matang, tidak hanya soal fisik dan akademis, tetapi juga mental. Sampai akhirnya pernah gagal dua kali tes dan terlambat mendaftar kuliah juga.” Tutur Irfan.
Dukungan kedua orangtua yang tak henti-hentinya terus membakar semangat Irfan untuk terus berjuang meraih cita-citanya. Sampai suatu saat, sebelum ikut seleksi bintara, yang kini adalah ketiga kalinya, Irfan bersama kedua orangtuanya sowan atau menemui Kiai Muhyiddin. Mereka meminta doa atas kelancaran seleksi tersebut.
Tak dinyana, berkah dan takdir telah menentukan nasib baik Irfan yang kini tersemat jabatan serka di depan namanya, ya Serka Muhammad Irfan lolos menjadi anggota TNI. Kini dia menjabat sebagai bintara pelatih di Yonzipur 5 Malang. Bahkan, dia pernah ditugasi sebagai pasukan perdamaian di Afrika tengah selama satu tahun. Wow, keren bukan?
Pengalaman yang paling mengesankan bagi Irfan selama nyantri di Pesantren Nuris Jember adalah dia menyadari sebagai santri yang tak terlalu pintar. Dia mendapat banyak pelajaran hidup dan tanggung jawab di Nuris. Ketika yang lain ngaji kitab usai salat subuh, dia memilih melaksanakan tugas pesantren mendorong gerobak sampah. Bahkan seringkali diminta bantuan kiai untuk memijat.
Bagi Irfan, barokah ilmu dan pengabdian itu memang benar-benar ada. Apa yang selama dia lakukan di Pesantren Nuris Jember diakuinya sebagai pengalaman yang membuatnya semakin yakin dalam mengejar cita-cita. Selamat bertugas Serka Muhammad Irfan, semoga sukses selalu.[AF.Red]
Nama : Muhammad Irfan
Lembaga : alumni pesantren, lulusan tahun 2006
Karier : anggota TNI, sebagai Bintara Pelatih di Yonzipur 5 Malang