Penulis: Amiruddin*
Helicak adalah kendaraan angkutan umum masyarakat yang banyak ditemukan di Jakarta pada tahun 1970-an. Nama helicak berasal dari gabungan kata helikopter dan becak, karena bentuknya memang mirip dengan helikopter dan becak.
Dulu kendaraan ini tidak asing didengar maupun dilihat, namun seiring perkembangan teknologi dan transportasi. Kendaraan ini sudah tidak dipakai lagi. Selain dikembangkan di Jakarta, Helicak juga pernah dikembangkan di kota lain. Seperti di Salatiga, Yogyakarta, dan Surabaya.
(Baca juga: Sejarah masjid ajaib tiban turen malang)
Helicak pertama kali diluncurkan pada 24 Maret 1971. Mesin dan bodi utama kendaraan ini adalah skuter Vespa trike Tri Lambretta dengan mesin 150 CC yang didatangkan langsung dari Italia. Kendaraan ini pertama kali dicetuskan pada masa pemerintahan Gubernur Ali Sadikin sebagai pengganti becak yang dianggap tidak manusiawi pada masanya.
Seperti halnya becak, pengemudi helicak duduk di belakang, sementara penumpangnya duduk di depan dalam sebuah kabin dengan kerangka besi dan dinding dari serat kaca (fiber glass) sehingga terlindung dari panas, hujan ataupun debu, sementara pengemudinya tidak. Helicak sendiri bisa dinaiki oleh 3 orang termasuk pengemudi, dua didepan dan satu dibelakang sebagai pengemudi.
(Baca juga:sejarah palang merah indonesia)
Sebagian orang menilai kendaraan ini tidak aman bagi penumpang, karena bila terjadi tabrakan, si penumpanglah yang pertama kali akan merasakan akibatnya, Sedangkan pengemudinya bisalangsung lompat kesamping.
Umur helicak ternyata tidak panjang. Kebijakan pemerintah DKI Jakarta dalam menyediakan pertama kali diluncurkan, tidak dikembangkan lebih lanjut. Akibatnya helicak pelan-pelan menghilang dari jalan-jalan di ibu kota. Saat ini sudah tidak ditemukan lagi di Jakarta, dan dilarang untuk dioperasikan oleh Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta pada tahun 1987.
Sumber gambar: portal-infosejarah.blogspot.com
Penulis merupakan siswa kelas XII PK MA Unggulan Nuris yang aktif di ekstrakurikuler jurnalistik