Pelatihan Peningkatan Kompetensi Struktural, Digelar dengan Protocol Kesehatan Ketat
Pesantren Nuris- Yayasan Nuris Jember baru saja melaksanakan Pelatihan Peningkatan Kompetensi Struktural di Lingkungan Yayasan Nurul Islam Jember tahun pelajaran 2020/2021. Pada tanggal 22 November dan 6 Desember 2020 lalu.
Dengan protocol kesehatan ketat, acara dimulai pukul 08.00 WIB hingga 16.00 WIB. Berlangsung di Aula Gedung 16 Yayasan Nuris Jember.
(Baca juga: melalui pekan literasi nuris 2020, berlomba dalam kreativitas di tengah badai pandemi bagian-2)
Pada babak kedua di tanggal 6 Desember 2020, pelatihan ini dibuka oleh MC yakni Anis Ita Rizkiya, S.Pd, Gr. Kemudian dilanjutkan dengan sambutan kepala Yayasan Nuris Jember Bapak Drs. Ahmad Nur Salim.
Materi kemudian di isi oleh Bapak Mahsus Nurmanto yang merupakan Humas Politeknik Negeri Jember. Selain itu beliau juga menjabat beberapa organisasi seperti Ketua Forum Humas Politeknik Se-Indonesia, Fasilitator/Pembimbing Umroh PT MSS, dan MWC NU Patrang. Dengan materi Peran Straktegis Kehumasan.
Pada pelatihan ini peserta merupakan tim struktural Yayasan Nuris Jember, juga dewan guru yang masa kerjanya lebih dari lima tahun mengabdi di Yayasan Nuris Jember.
(Baca juga: ungkap peran dan semangat kreativitas santri di kala pandemi melalui pekan literasi nuris 2020 bagian-1)
Dalam penyampaian materinya, pemateri membuka seminar dengan mengungkapkan filosofi Garputala, yakni tentang resonansi “sebuah Garputala bisa menggetarkan dan getarannya dapat mempengaruhi Garputala yang lain,”
Maka menjadi seorang Humas harus bisa mempengaruhi anggota lainnya untuk ikut serta melebarkan informasi kepada masyarakat.
Humas bisa juga di katakana sebagai juru bicara atau penyambung lidah. Garda depan informasi untuk menumbuhkan dan mengembangkan hubungan baik antar lembaga. Sedangkan fungsi kehumasan sendiri adalah kebijakan yang dibuat dapat dterima oleh masyarakat.
Ruang lingkup kehumasan antara lain komunikasi internal, komunikasi eksternal (kemitraan dengan eksternal), kebutuhan publikasi, keterbukaan informasi, keprotokolan (mengatur acara atau mengonsep acara).
Pemateri juga menegaskan tiga hal yakni Everyone is PR, Everyone can do PR, dan Every needs PR. Maksudnya setiap orang merupakan public relation yang juga bertanggung jawab untuk ikut serta menyebarkan informasi, atau memberikan infomasi, setiap orang dapat menjadi public relation, dan setiap orang membutuhkan public relation. Karena ketika kita masuk ke dalam suatu lingkungan atau komunitas maka kita harus menjadi bagian darinya.
“Seminar ini bertujuan untuk mempersiapkan kaderisasi calon Humas baru di kalangan Yayasan Nuris Jember, selain itu juga sebagai pelatihan tentang kepemimpinan bagi bapak/ibu guru. Nantinya kita juga akan melaksanakan seminar tentang kurikulum, kesiswaan, dan lainnya,” ujar Arifiatun selaku kepala SDM Yayasan Nuris Jember. [Red.Dev]