Melihat Dunia dengan Kacamata Bening Bernama Cinta; Sebuah Resensi Buku

Judul   : Agama adalah Cinta, Cinta adalah Agama
Penulis : Edi AH Iyubenu
Penerbit: Diva Press
Tahun Terbit: 2020
Jumlah Halaman: 200 halaman
ISBN: 978-602-39-1964-2
Peresensi: Saffanatus Saniyyah*
Editor: Ahmad Syuja’i

lslam adalah agama yang rahmatan lil ‘alamin. Islam mengajarkan kepada kita untuk senantiasa menjunjung tinggi dan menebarkan cinta sebagai sumber bagi ekspresi-ekspresi  etika dan kemanusiaan universal kepada seluruh makhluknya tanpa terkecuali.

Apa yang dimaksud islam adalah agama cinta sebagai sumber etika dan kemanusiaan terangkum elok sempurna sekaligus sederhana dalam nasehat kondang Sayyidina Ali bin Abi Thalib ini “Jadikanlah dirimu bagai timbangan antara dirimu dan orang lain. Sukailah untuknya apa yang engkau sukai untuk dirimu dan bencilah apa yang engkau benci untuk dirimu. Berbuat baiklah sebagaimana engkau ingin diperlakukan baik dan jangan berbuat buruk kepada orang lain sebagaimana engkau tak ingin diperlakukan buruk oleh orang lain.”

(Baca juga: resensi novel pelukis langit penabur cahaya)

Nasihat itu tentu tidak muluk-muluk jika diterapkan dalam kehidupan nyata. Sebab, nyatanya kita memang sedang terjebak dalam zaman yang terus mengalami degradasi terutama dalam aspek moral, etika, dan kemanusiaan. Dewasa ini agama sering tampil sebagai sumber dan referensi bahkan landasan dalam berbuat kekerasan.

Buku ini tidak hanya membahas tentang cinta menurut pandangan Islam. Bagaimana khasanah cinta itu diimplementasikan dalam kehidupan. Akan tetapi, buku ini juga membahas persoalan-persoalan yang sering terjadi dalam kehidupan dilengkapi. Dengannya kita bisa menyadari bahwa segala persoalan sebenarnya adalah kurangnya rasa cinta yang ada dalam diri kita.

Buku ini disajikan oleh penulis agar pembaca  dapat termotivasi dan dapat dengan jernih melihat segala persoalan yang menimpanya. Bahwa kita dapat melihat kedamaian jika melihat dengan kacamata cinta. Dari buku ini kita juga dapat belajar  bahwa  islam adalah agama yang penuh dengan cinta dan membuat kita mengerti bahwa di balik ajaran yang dianjurkan dalam islam telah tersimpan cinta yang tak terhingga.

Selain itu, buku ini juga mengingatkan kita  kembali pada saat Rasulullah SAW yang berjuang demi mensyiarkan islam. Beliau tetap bertahan walau banyak ujian menimpa dan kini beliau telah membawa umat islam dari zaman kelam (jahiliyyah) menuju zaman yang terang bendederang yakni  ‘addinul islam.

Buku yang ditulis oleh Bos dari penerbit terkemuka, Diva Press ini memiliki cover dan yang menarik. Banyak inspirasi yang dapat diambil dan dipelajari khususnya bagi kalangan remaja agar bisa mengatasi persoalan-persoalan yang ada pada kehidupannya yang serba labil. Selain itu, isi dan informasi yang dimuat juga sangat bermutu. Buku ini juga dilengkapi dengan hadist yang shohih dan ayat-ayat suci Al Quran sebagai penguat jawaban dari persoalan tersebut.

(Baca juga: bedah buku ceros batozar tere liye)

Namun, kritik juga perlu dilayangkan sebab, jika mengacu kepada pembaca awam dan remaja, buku ini agaknya perlu menghemat penggunaan kosa kata yang sulit dipahami. Tujuannya tidak lain agar tetap menjaga misi luhur yang diemban buku ini, yaitu memahamkan kembali bahwa cinta itu inti dari kehidupan yang sedang kita jalani dan Islam telah menanamkannya. Kendati demikian, buku ini tetap sangat cocok untuk semua kalangan.

Sumber gambar: iqra.id

Penulis merupakan siswa kelas XI IPA MA Unggulan Nuris  yang aktif di ekstrakurikuler jurnalistik

Related Post