Rindu dalam Garis Lurus

Penulis: Cinta Haghea Sofie Swardana*

Terbayang jelas dipikiran tentang kisahmu
Suara lembutmu mudah ditebak bagai menebak perkalian satu
Kuingin hanya cm yang memisahkan kita
Namun km terlalu egois dengan jaraknya

Waktu menjadi saksi atas kepiluan ini
0 derajat menjadi awal atas semua ini
Rumus rumus akan ku kuasai untuk mencarimu
Al-Jabar menjadi tantangan pertama untukku

(Baca juga: caraku sendiri)

Kau bagaikan kurva
Sedangkan aku adalah garisnya
Kini kita kian seperti asimtot pada grafik
Garis yang mendekati kurva namun tak pernah menyentuh

Kerinduan ini bagai garis putus-putus
Yang entah dimana titik akhirnya
Distrimonal bilangan mewakili segalanya
Yang selalu saja memungkinkan hasil jawabannya

Jadikan saja do`a malam sebagai patokan
Yang memungkinkan adanya pertemuan
Hilangkan segala rasa negative
Geserkan semua pada sisi garis positif

(Baca juga: algoritma impian)

Ikuti saja berapa lama garis ini berjalan
Cukuplah diam dalam do`a di sepertiga malam
Biarkan arah grafik rindu ini yang menentukan
Hanyalah waktu bertemu yang saat ini ku nantikan

Sumber gambar: merdeka.com

Penulis merupakan siswa kelas VIII MTs Unggulan Nuris yang aktif di ekstrakurikuler penulisan kreatif sastra

Related Post