Angkat Tema Moderanisasi Budaya oleh Pemuda untuk Indonesia, Pensi 2021 Disiarkan Langsung di IG TV dan Youtube
Pesantren Nuris- Pentas seni tahunan Daltim kembali digelar dengan megah pada Sabtu, 20 Februari 2021 lalu, tepatnya pukul 19.00 WIB hingga selesai di halaman Rusunawa Putri Dalem Timur Nuris.
Acara ini merupakan acara tahunan yang sudah berlangsung dua tahun terakhir ini, para penampil merupakan santri putri yang duduk di bangku kelas 12 lembaga SMA Nuris Jember, SMK Nuris Jember dan MA Unggulan Nuris. Tahun ini bertema “Moderanisasi Budaya oleh Pemuda untuk Indonesia,” karena masih di masa pandemic covid 19, acara pensi dapat disaksikan melalui siaran langsung di Youtube Channel Nuris dan IG Santriputrinuris.
(Baca juga: pmr wira nuris jember, peduli korban bencana salurkan bantuan sembako dan uang)
Acara di buka dengan penampilan Tari Sajojo dari Papua, dan penampilan perkusi, dilanjutkan kemudian Pembukaan oleh MC tiga bahasa yakni Riska Dwi Cahyanti, Rifadir Aisyah, dan Dian Lubaba.
Setelah pembukaan, penampilan MSQ bertema lingkungan hidup, dibawakan oleh Arina Ma’rifatul, Dewi Intan, Farhatul Adawi, Dea Fitri, dan Elok Dwi, penampilan berakhir dengan sorak sorai para penonton yang memenuhi halaman rusunawa, terdiri dari tamu undangan dan para santri putri Daltim dan Dalbar.
Hadrah Santri Putri yang menyanyikan lagu Antassalam dan beberapa lagu lainnya menempati tangga acara selanjutnya. Lalu sambutan ketua panitia oleh Oktavia Safina Fitri, sambutan Ning Lailatul Happy Dian sekaligus peresmian nama angkatan yakni “Wasaka (Wangsa danadyaksa) artinya keturunan penjaga kejayaan”. Kemudian simbolis pelepasan balon ke udara, oleh jajaran pengasuh dipimpin oleh Gus Robith Qoshidi, Lc.
Acara semakin memanas ketika penampilan Tari Saman dari Aceh ditampilkan oleh 43 orang penari secara serentak dan kompak, penampilan ini di ketuai oleh Fatma Sukmawati. Penampilan selanjutnya yakni Akapela oleh Mahfiza dkk, akapela ini terdiri dari 52 orang penampil yang membawakan lagu lir-ilir, kopi dangdut, sholawat nabi, dll.
Yang tak kalah menarik penampilan drama 3 bahasa yang membawakan cerita tentang Perang Gaza oleh Roshidah Salsabila dkk, yang bersambung dengan penampilan vocal grup oleh Zida Nabila dkk, menyanyikan lagu Gaza To Night, a million dreams, dan mimpi. Mereka kompak menggunakan gaun megah warna-warni, dan terlihat sangat cantik membawakan lagu-lagu tersebut.
Acara kemudian dilanjutkan dengan penampilan fashion show bertema “Destination of batik” oleh Adinda Thalia dkk. Para model kompak menggunakan rancangan batik dengan beragam model dan diperagakan dengan indah.
Penampilan selanjutnya yang sangat menarik adalah tari kombinasi oleh Anggi Anggraini dkk, tari ini merupakan tarian yang diciptakan sendiri oleh para santri, mereka terdiri dari 15 penari. Dengan kompak mereka memawakan gerakan demi gerakan tari tradisional yang dikombinasikan dengan tari modern.
Tak sampai di situ, masih ada penampilan pantomim oleh Rozalina dkk, drama komedi dengan judul “Ajian Sakti Antiraga” oleh Della Dwi dkk. Lalu seluruh penampil bersama-sama menyanyikan lagu angkatan, dan acara ditutup dengan renungan oleh Oktavia Safina, dan MC.
“Acara ini merupakan acara tahunan yang bertujuan untuk membuat sebuah memory, khususnya bagi para santri kelas 12 lembaga SMA, SMK dan MA yang sebentar lagi akan lulus. Selain itu, acara ini juga sebagai ajang penampilan bakat-bakat terpendam santri, yang awalnya malu untuk tampil di acara Pensi ini mereka wajib tampil,” uangkap Oktavia Safina selaku ketua panitia.
“Persiapan yang kami butuhkan sekitar 6 bulan, mulai dari latihan, pengumpulan dana, pembagian jobdis, pemilihan PJ perpenampilan, kepanitiaan, dekorasi, kostum, make up. Sedang untuk persiapan di hari H, kita mulai pukul 13.00 WIB hingga magrib,” lanjutnya.
Rintan Setyo Minarti, salah satu penampil dan juga panitia mengaku banyak kendala yang sempat mereka hadapi ketika mempersiapkan pentas seni ini.
“Kendala yang kami hadapi salah satunya background panggung sempet luntur karena setelah selesai setting panggung sempat hujan deras, dan ukuran kebesaran, dan masih banyak lainnya, Selama 6 bulan kita juga mengalami banyak kendala karena hujan, latihan jadi kurang efektif, banyak yang sakit karena cuaca tidak menentu, tapi Alhamdulillah kami bisa melewati acara dengan baik, dan acara berjalan lancar,” ungkapnya.
“Kesannya seneng banget bisa membuat sebuah pertunjukkan, yang menurut saya luar biasa. Ini merupakan sebuah kenang-kenangan selama tiga tahun kami bersama di Pesantren Nuris Jember. semoga nantinya ini bisa menjadi inspirasi bagi adik-adik kami, untuk terus berkarya,” tambahnya. [Red.Dev]