Penulis: Muhammad Ivan Rafael*
Muhammad Idrus Ramli atau yang kerap disapa Ustad Idrus ini lahir di Jerreng Barat , Gugut, Rambipuji, Jember, 1 Juli 1975. Sewaktu masa kecil, KH Muhammad Idrus Ramli belajar Al-Quran, Tajwid dan beberapa Gramatika bahasa Arab dasar kepada Kyai Nasyith di pondok pesantren Nashirul Ulum. Selain belajar di Ponpes Nashirul Ulum beliau juga belajar di SDN Gugut 1 tahun sampai tahun 1986. Kemudian beliau melanjutkan Madrasah Tsanawiyah dan juga Madrasah Aliyah di Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan sampai pada tahun 1997. Kemudian di tahun yang sama beliau sudah bertugas mengajar di Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Daa’rut Tauhid Injelan Panggung Sampang Madura.
Selain mengajar di Pondok Daa’rut Tauhid , pada tahun 2003 KH Muhammad Idrus Ramli sudah pernah pergi ke Inggris untuk jalan-jalan dalam rangka studi Komparatif mengenai pemahaman ASWAJA dengan masyarakat muslim yang ada di Inggris, dan juga beberapa negara Eropa lainya.
(Baca juga: bishri syansuri, seorang ulama fiqh terkemuka)
Salah satu hal yang menjadi kegemaran dan juga menjadi kesibukan beliau selama di Pondok Pesantren adalah aktif dalam Batshul Masa’il. Bathsul Masa’il adalah sebuah acara yang sengaja di selenggarakan oleh beberapa Pondok Pesantren dalam rangka membahas masalah-masalah terkini yang ada di masyarakat yang belum ada dalil dan nash nya selama ini. Bathsul Mas’il sendiri biasanya di laksanakan di sebuah Pondok Pesantren dengan melibatkan beberapa Pondok Pesantren untuk saling beradu argumen guna memecahkan masalah tersebut.
Selain mengajar di Pesantren , KH Muhammad Idrus Ramli juga aktif dalam berbagai pelatihan kaderisasi yang di lakukan oleh Nahdlatul Ulama. Karena beliau sangat fokus pada ASWAJA maka berbagai acara NU yang berkaitan dengan ASWAJA selalu dia menjadi pionirnya. Acara seminar, halaqoh, dan juga berbagai macam pelatihan ASWAJA selalu dia lakukan. Dia juga aktif di berbagai diskusi dua bulanan Institut Pemikiran dan Peradaban Islam (INPAS) Surabaya.
(Baca juga: kisah perjalanan hijrah almarhum ustadz jefri al-bukhori)
Tak hanya tentang dunia belajar mengajar saja yang KH Muhammad Idrus Ramli tekuni. Ia juga aktif dalam tulis menulis di antaranya dia menjadi staf redaksi Majalah Ijtihad (1995-1996 ) tak hanya itu saja beliau juga aktif di Majajah Ijtihad pada 1997, pemimpin Umum Buletin Istinbath dari tahun 1998-2001, dan juga pemimpin Redaksi Jurnal Tamasya tahun 2003 di Ponpes Sidogiri. Beliau juga menulis buku seputar ASWAJA dan seputar amaliyah Nahdlatul Ulama’, karyanya seperti “ Pintar Berdebat Dengan WAHABI “, “ Jurus Ampuh Menbungkam HTI “ dan juga masih banyak karya beliau yang sudah tidak bisa di ragukan lagi keilmuanya dalam membantah WAHABI maupun Syiah.
Sumber gambar: inews.id
Penulis merupakan siswa kelas X PK MA Unggulan Nuris yang aktif di ekstrakurikuler jurnalistik