Barakah adalah sebuah istilah yang populer di lingkungan pesantren dan kalangan masyarakat tradisionalis. Kata barakah banyak disebut dalam al Qur’an dan al-Sunnah, maka perlu dijelaskan apa arti kata barakah tersebut. Imam al Sakhawi berkata:
الْمُرَادُ بِالْبَرَكَةِ النُّمُوُّ وَالزِّيَادَةُ مِنَ الْخَيْرِ وَالْكَرَامَةِ. (القول البديع في الصلاة على الحبيب الشفيع، 91 )
“Yang dimaksud dengan barakah adalah berkembang dan bertambahnya kebaikan dan kemuliaan.” (Al-Qawl al-Badi’ fi al-Shalah ‘ala al-Habib al-Syafi’, 91).
Barakah dalam harta adalah ketika bertambah banyak dan digunakan dalam kebaikan. Barakah dalam keluarga adalah ketika anggota keluarga bertambah banyak dan berakhlak mulia.
(baca juga: Madzhab Imam Al Syafi’i)
Barakah dalam waktu adalah lamanya masa dan terselesaikan semua urusan dalam masa yang ada. Barakah dalam kesehatan adalah sempurnanya kesehatan dalam fisik dan psikologis. Barakah dalam umur adalah panjang usia dan beramal baik dalam rentang usia yang panjang tersebut.
Sementara itu, makna barakah dalam ilmu adalah ketika ilmu itu semakin bertambah banyak dan diamalkan serta bermanfaat untuk orang banyak. Jadi, barakah itu adalah Jawami’ al-Khair (pundi-pundi kebaikan) dan banyaknya nikmat yang diperoleh dari Allah Swt.[AF.Editor]
*Terjemahan Kitab Tarbiyatus Shibyan oleh KH. Muhyiddin Abdusshomad