Penulis: Hafidatun*
Kasihmu outih tak berdebu
Selalu ada dalam langkah kaki
kau menopangku dalam kerapuhan
Ibu
Kau tangan yang selalu membantuku
Yang menjadi tisu ketika aku hujan air mata
Yang kadang tak aku tasa
(Baca juga: rahasia sebatang lilin)
Ibu
Kasihmu selalu ku abaikan
Dengan kata yang sering kali menantang
Kelakuanku yang tiada membahagiakan
Tatapan mata yang kadang lebih tajam
Dan kepalsuan yang sering kuucapkan
(Baca juga:sebatas perih)
Walau demikian,tak sesekali kau lepas aku tanpa doa
Dalam sujud selalu kau pinta
Dalam tangis kau berdoa
Terbaik untukku itu yang kau mau
Ibu
Tak mampu aku membalasmu dengan harta apapun
Tak bisa karena kasihmu bukan dunia tapi ibu adalah surga
Penulis merupakan alumni SMA Nuris Jember