Penulis: Nayya*
Pada tanggal 3 September 2021 merupakan peringatan hari Palang Merah Indonesia (PMI). Sejarah diperingatinya 3 September menjadi hari PMI yang dimulai saat pemerintah kolonial Belanda untuk mendirikan organisasi kesehatan di Indonesia.
Kemudian, Presiden Soekarno memerintahkan Dr.Boentaran (Menkes RI kala itu) agar membentuk suatu badan yang bernama Palang Merah Indonesia (PMI). Keinginannya itu akhirnya terwujud pada tanggal 3 September 1945.
Mulanya, sebutan Palang Merah Indonesia (PMI) dinamakan NERKAI oleh pemerintah kolonial Belanda. Lambang Palang Merah Indonesia (PMI) adalah kepalangmerahan yang mempunyai arti lambang pembeda, karena lambang pembedaan yang nyata antara kesatuan tempur dan kesatuan medis. Warna seragam Palang Merah Indonesia adalah warna merah yang melambangkan identik dengan kesehatan.
(Baca juga:sejarah hari olahraga nasional)
Palang Merah Indonesia (PMI) mempunyai 7 prinsip-prinsip dasar gerakan internasional palang merah dan bulan sabit merah yaitu kemanusiaan, kesamaan, kesukarelaan, kemandirian, kesatuan, kenetralan dan kesemestaan.
Peran PMI adalah membantu pemerintah di bidang sosial kemanusiaan, terutama tugas kepalangmerahan sebagaimana dipersyaratkan dalam ketentuan konvensi-konvensi jenewa 1949 yang telah diratifikasi oleh pemerintah Republik Indonesia pada tahun 1958 melalui UU no.59.
Sebagai perhimpunan nasional yang sah, PMI berdiri berdasarkan keputusan presiden no.25 tahun 1950 dan dikukuhkan kegiatannya sebagai satu-satunya organisasi perhimpunan nasional yang menjalankan tugas kepalangmerahan melalui keputusan presiden no.246 tahun 1963.
(Baca juga: sejarah televisi republik indonesia)
Kinerja PMI di bidang kemanusiaan mulai dari tahun 1945 sampai saat ini sebagai berikut:
1.Membantu saat terjadi peperangan atau konflik.
2.Membantu korban bencana alam
3.Transfusi darah dan kesehatan
Sementara itu, PMI tidak memihak golongan politik, ras, suku, maupun agama. PMI juga pelaksanaanya tidak melakukan pembedaan tetapi mengutamakan korban yang paling membutuhkan pertolongan segera utuk keselamatan jiwa.
Sumber gambar: malang.ayoindonesia.com
Penulis merupakan siswa kelas XI pk 3 MA Unggulan Nuris Jember yang aktif di ekstrakurikuler jurnalistik