Penulis: Fara Darin*
Gerakan 30 September disebut juga dengan Gestapu (Gerakan September tiga puluh),dan Gestok (Gerakan satu Oktober).Pada malam 30 September terjadi pembrontakan PKI (Partai Komunis Indonesia) yang terjadi di Jakarta dan Yogyakarta serta penculikan dan pembunuhan tuju perwira tinggi Militer Indonesia.
Peristiwa 30 September 1965 menjadi luka lama bagi rakyat Indonesia yang tak kunjung sembuh dengan pertanyaan yg masih belum terjawab.pada masa itu rakyat Indonesia merasakan kesediahan yg amat dalam hingga tidak bisa melupakan kejadian penting itu.
(Baca juga: sejarah peringatan hari palang merah indonesia pmi)
PKI resmi berdiri pada tanggal 23 Mei 1920 sebelum teragedi G30S/PKI.Pada tahun 1948 PKI melakukan pemberontakan di kota Madiun yang bertujuan untuk mengganti negara Republik Indonesia menjadi negara Komunis.
PKI (Partai Komunis Indonesia) Bertujuan untuk menggulingkan pemerintahan presiden Soekarno dan mengganti negara kesatuan menjadi negara komunis . G30S/PKI di pimpin oleh DN Adit yang pada saat itu merupakan ketua dari PKI. Pada 1 Oktober dini hari di pimpin oleh Letnal Kolonel Untung mempin pasukan untuk mencuri perwira tinggi TNI.
Usai melakun penculikan perwira tinggi para pasukan PKI mengambil alih setasiun radio .Satasiun radio Indonesia diduduki oleh PKI dan disiarkan bahwa Dewan Revolusi sedang melepaskan kekuasaan dari Dewan Jendral.
(Baca juga: sejarah hari olahraga nasional)
Satu satunya panglima tinggi angkatan darat Mayjen Soeharto mengkonsolidasikan angkatan daran dan pasukan PKI di RRI,Kemudian melalui RRI pula di umumkan bahwa tidak ada upaya kudeta Dewan Jendral dan Dewan Revolusi yang dapat di cegah
Penangkapan para pelaku PKI di lakukan dengan cepat dalang PKI diburu dan di tangkap,kemudian beberapa pimpinan PKI di adili di pengadilan militer ada pula yang mendapatkan hukuman mati.Ketua PKI DN Adit yang dituduh merancang gerakan ini bersama tuan Brio khusus PKI Sam Khammaruzzaman melarikan diri ke Jawa tengah ke mudian di tangkap dan di bunuh.
Penulis merupakan siswa yang yang aktif di ekstrakurikuler jurnalistik