Itu loh Tuhanmu!

Penulis: Vitrah Nanda Kirana*

Rumah bertingkat, kemeja berkelas dan seperjuangan yang tak lebih elok
Dari kepamoran singgasana raja
Cocot-cocot yang tak biasa mendalih-dalih kehalalan ini itu
Beraneka sorot menghujani dasi merah mereka
Tampang-tampang rupawan berkepemimpinan terpotret mulus di hadapan mata lensa kehidupan
Siapa?
Ulama’ besar? Cendekiawan? Sastrawan? Budayawan?
Bukan!
Ialah produk manusia yang gagal cetak sebab kesalahan teknis
Aku khawatir mereka tak punya Tuhan

(baca juga: Pesan Cinta dari Hotel Yamato)
Dengan keseluruhan yang absonan berhilir mudik di ruas-ruas kehidupan
Meski sebangsa harta berjedor-jedor mencumbui bibir mereka
Tetap saja menyebalkan. Ku namainya ”wakil rakyat yang keparat”
Hei keparat! Tuhanmu sedang apa?
Kala kau bergoyang ria, menyetubuhi lantai dengan tertawa
Bukankah seharusnya kau di neraka?
Mengapa masih terjerembab di alas dunia?
Hei keparat! Tuhanmu sedang apa?
Ketika kau menjejali besi-besi di mulut pelosokan negara
Bukankah lebih terdengar seperti majikan yang membunuh paksa anjingnya?
Seharusnya kau tak terlahir dari rahim ibunda
Sangat begitu Tuhanku berjibaku mengiya-iyakan
Padamu yang tak punya undag-undang asas keadilan
Pun Tuhanmu begitu, naik pangkat dadakan
Baru tahu sekarang, ternyata
Mata uang sudah di dewa-dewakan
Kuberi tahu hari ini
Kau keparat, dan Tuhanmu
Sekadar angka bernilai rendah
Di mata Yang Maha Segala

*Vitrah Nanda penyair muda kelahiran Jember, 12 Desember 2002, alamat Jl. Kaca piring III, lulusan MA Unggulan Nuris Jember tahun 2020

Related Post