Empat Medali Olimpiade Kimia, Satu Medali Olimpiade Biologi, dan Satu Medali Olimpiade Kebumian; Capaian Prestasi SMA Nuris Jember
Pesantren Nuris – Galeri prestasi SMA Nuris Jember di bulan November 2021 ini semakin bertambah. Yang terkini, enam siswa terbaiknya sabet medali olimpiade bidang sains tingkat nasional pada ajang NUSA 2 yang diselenggarakan oleh OASE Edukasi pada tanggal 22—24 November dan diumumkan secara daring pada 26 November 2021 kemarin.
Hebatnya, para santri saintis dari SMA Nuris Jember ini meraih medali dalam 3 bidang sains yang berbeda yakni, kimia, biologi, dan kebumian. Peraih medali tersebut yakni, Nurmala Nadiva (XI MIPA 1) meraih medali perak olimpiade kimia, Umi Karimah (XI MIPA 1) meraih medali perak olimpiade kimia, Mar’a Idza Tammalah (X MIPA 1) meraih medali perunggu olimpiade kimia, dan Muasyafah Qibtiyah (X MIPA 3).
Sementara itu, capaian medali perunggu bidang biologi dan kebumian masing-masing diraih oleh Lutfiatul Habibah (XI MIPA 1) dan Maulida Putri Anjani (XI MIPA 1). Keenam siswa SMA Nuris Jember ini adalah siswa yang aktif dalam ekstrakurikuler sains yang merupakan salah satu program unggulan yang ada di lembaga yang dipimpin oleh Gus Robith Qoshidi.
(baca juga: Lagi, Tim KTI SMA Nuris Jember Juara 3 KIR Kesehatan Tingkat Jawa Bali)
Diana Retno, Waka Kurikulum SMA Nuris Jember menuturkan, “Selaku pengajar kimia di lembaga ini, saya merasa bangga atas capaian prestasi anak didik kami khususnya di bidang kimia. Mereka ini adalah generasi cendekia muslim hebat di masa depan seperti Jabir Hayyan. Tentu cabang olimpiade lainnya juga perlu ditingkatkan.”
“Kami betul-betul serius dalam mengelola kurikulum lembaga dengan ketat dan terukur. Apa yang menjadi program unggulan yang ingin kami capai harus dapat dikontrol dan menghasilkan yang optimal. Alhamdulillah semua berjalan dengan semestinya, dan secara tak langsung terbukti dengan capaian prestasi ini.” imbuhnya.
Program unggulan ekstrakurikuler sains atau dikenal dengan sebutan MSains di SMA Nuris Jember beranggotakan para siswa yang memenuhi standar tinggi. Mereka dibidik semaksimalkan mungkin untuk mampu bersaing secara kompetitif di berbagai ajang perlombaan. Menu belajar mereka lebih tinggi dan tentu tetap tak mengabaikan fokus mereka di pendidikan diniah di pesantren juga formal serta bakat-bakat lainnya.[AF.Red]