Penulis : Yahya Firmansyah*
Tahukah Kalian bahwa ada sosok wanita muslim yang pertama kali bisa mendirikan universitas? Tentu saja, wanita tersebut adalah Fatimah Al Fihri, seorang wanita muslim yang pertama kali mendirikan universitas di dunia.
Mungkin kalian kurang mengetahui tentang sosok wanita yang satu ini karena memang tidak ada sumber populer di luar buku-buku sejarah akademik mengenai zaman keemasan peradaban Islam yang pernah menyebutkan nama Fatima Al Fihri ini.
Sebaliknya, orang-orang pada umumnya cenderung berpikir bahwa Islam tidak akan pernah mengizinkan perempuan untuk terlalu berperan aktif seperti laki-laki pada umumnya. Wanita dalam bayang-bayang ini adalah orang yang terkekang misalnya dilarang menghadiri kelas-kelas di madrasah (sekolah).
Sebenarnya, wanita Muslim sangat aktif dalam studi skolastik tentang Islam awal. Aisyah, salah satu istri Nabi Muhammad, adalah di antara ahli hukum Islam terkemuka pada masanya.
(Baca juga: zaid bin tsabit, sang pena kebanggaan rosulullah)
Dia juga terlibat dalam sejumlah peristiwa politik setelah kematian khalifah ketiga, Usman bin Affan. Dia juga sumber awal banyak hadis berkat kecerdasan dan ingatannya yang terkenal.
Universitas Al Qarawiyyin dan pendirinya Fatima Al Fihri adalah simbol kuat aspirasi perempuan dan pemimpin kreatif dalam sejarah Muslim.
Didirikan pada 859 (hampir seratus tahun sebelum pendirian Al Azhar di Kairo) dan terletak di Medina Tua Fez, Universitas Al Qarawiyyin di Maroko diakui dalam Guinness Book of World Records sebagai lembaga tertua di dunia yang beroperasi sebagai universitas pemberi gelar akademik.
Berawal dari dia (Red. Fatima Al Fihri) berimigrasi dengan keluarganya pada awal abad kesembilan dari Qairawan (Tunisia saat ini) ke kota Fez di Maroko, selama pemerintahan Idris II.
Fez adalah kota metropolitan yang ramai dari “Muslim Barat” (biasanya disebut al-Maghrib), dan salah satu kota islam yang paling berpengaruh.
(Baca juga: ustad abdul shomad pendakwah berdarah melayu)
Kota Fez terletak di tepi kiri sungai Fez disitulah tempat keluarga Fatima Al Fihri tinggal dan juga tempat dia menikah.
Saat ayah, suami, dan saudara laki-lakinya meninggal dia mendapat warisan yang sangat besar yang menjamin kemandirian finansial mereka.
Kemudian Fatima dan saudarinya Mariam mendedikasikan semua hartanya untuk memberi manfaat untuk komunitasnya.
Dia membangun masjid di daerah Fez karena menurutnya rumah ibadah sangat diperlukan untuk komunitas muslim pada saat itu.
Saat itu, masjid- masjid lokal yang ada di Fez tidak cukup untuk menampung jamaah yang terus bertambah karena banyak di antara jamaah tersebut adalah pengungsi muslim dari Spanyol.
Ternyata siapa yang menyangka, kalau sebuah masjid berkembang menjadi sebuah universitas Islam yang bergengsi bahkan universitas yang pertama di dunia.
Berawal dari pembangunan masjid Al-Qarawiyyin dimulai pada ramadhan 245H/859M. Dua tahun kemudian lebih tepatnya pada 861M masjid tersebut berdiri tegak dan dapat beroperasi.
Setelah beberapa waktu, barulah dibangun kelas dan ruang belajar. Tak lama, Masjid Al-Qarawiyyin menjadi salah satu tujuan para penuntut ilmu dari berbagai penjuru, mulai Maroko, Jazirah Arab, bahkan Eropa dan Asia. Jumlah mahasiswanya pada abad ke-14 M sudah lebih dari 8.000 orang.
Sedemikian pesatnya penyebaran ilmu pengetahuan, Kota Fez mampu bersanding dengan pusat ilmu tersohor pada masa itu, yakni Cordova.
Adapun di antara cabang ilmu yang diajarkan di Universitas Al-Qawariyyin meliputi ilmu tafsir, fiqih, bahasa Arab, kedokteran, matematika, filsafat, musik, sejarah, kimia, astronomi, retorika, dan arsitektur.
Universitas tersebut menghasilkan banyak lulusan tokoh muslim yang hebat. Universitas pertama di dunia ini telah meluluskan banyak sosok pemikir dan ilmuwan Muslim terkemuka.
Beberapa di antaranya yaitu Abu Abullah Al-Sati, Abu al-Abbas al-Zawawi, Ibnu Rashid Al-Sabti (wafat 1321 M), Ibnu al-Haj al-Fasi (wafat 1336 M), Abu Madhab al-Fas, Ibn al-‘Arabi (wafat 1240), Ibnu Khaldun (wafat 1395), Ibnu al-Khatib, Alpetragius (Al-Bitruji), dan banyak ilmuan lainnya.
Tidak salah lagi Fatima Al Fihri adalah tokoh penting yang mendedikasikan umurnya untuk kemajuan peradaban dunia. (yhy/jai)
Penulis merupakan siswa kelas X Axioo SMK Nuris Jember yang aktif di ekstrakurikuler jurnalistik