Penulis: Miqdad Musthofa Kamal*
Berpuluh tahun
telah berlalu
Saat engkau para pemuda yang berseru
Berkobar api semangat yang membara
Bertumpah
keringat dan darah
Demi
melawan para kolonial tak ramah
(Baca juga: deklarasi senja)
Jihadmu
Terkorbankan semua yang kau punya
Dengan tetesan air mata yang sirna
Kau terlihat amat geram
Layaknya awak kapal tak berawam
Langkahan kakimu begitu kejam
Diikuti segenggam bambu runcing yang tajam
Dan juga peci yang menutupi jati diri kelam
Aku tahu kau lelah
Melindungi ribuan nyawa
Meski nyawamu menjadi taruhannya
(Baca juga: tentang pilihan sederhana berlumut atau berjamur)
Tapi…
Tuk masa depan negeri kita
Negeri yang kita cinta
Cinta yang terpatri selamanya
Dalam jiwa dan raga
Walau berada dipangkuan sang pencipta
sumber gambar: mui.or.id
Penulis merupakan siswa kelas IX MTs Unggulan Nuris