Kuliah di Kota Kembang, Ambil Pendidikan Kimia
Pesantren Nuris- Aktif di ekstrakurikuler sains bidang olimpiade kimia sejak duduk di bangku SMA Nuris Jember, alumni Nuris ini teguhkan niat lanjutkan minat di bidang kimia, tak tanggung-tanggung ia mengambil Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung untuk melanjutkan pendidikannya. Wah ini dia kisahnya!
Siti Fayruzzahra, atau akrab dipanggil Fayruz ini merupakan alumni SMA Nuris Jember lulusan tahun 2021. Sejak menjadi siswa, ia sudah aktif di ekstrakurikuler sains bidang olimpiade kimia. Ia bahkan beberapa kali berhasil raih medali di ajang nasional, seperti ajang ajang Kompetisi Sains Indonesia (KSI) Tingkat Nasional, ajang Basic Science Olympiad tingkat nasional. Ia juga sempat mendapat juara harapan 1 dalam lomba olimpiade teknik kimia (OLTEKIM) yang diadakan oleh fakultas teknik kimia Universitas Jember, dan Kompetisi Sains Nasional tingkat Kabupaten Jember (KSN-K).
(Baca juga: calon sarjana pertanian, alumni ini ingin bantu sejahterakan petani indonesia)
Tak hanya itu, Fayruz juga aktif membantu di asrama Daltim sebagai pengurus kesehatan, yakni yang membantu dan mendata santri yang sakit di pesantren. Setelah lulus dari SMA Nuris Jember ia lantas melanjutkan pendidikannya di jurusan Pendidikan Kimia, Fakultas MIPA, UPI Bandung. Ia masuk melalui jalur SBMPTN.
“Kalau jurusan kimianya ya karena lumayan suka, tapi kalau pendidikannya itu karena pertama saran dari wali kelas saya di SMA Nuris Jember, dan guru-guru lain, dan semoga nantinya saya lebih bisa mengamalkan/menyebarkan ilmu yang saya dapatkan,” ungkapnya.
Gadis manis ini mengaku, menjadi mahasiswa sangat berbeda dengan menjadi siswa. “Perbedaannya kerasa banget ya, soalnya waktu pertama jadi mahasiswa, itu jadwalnya padet banget, tugasnya juga banyak banget, sampai rasanya semua hari tu kaya hari senin, gak ada bedanya. Dan kita juga emang dituntut buat mandiri gitu ya, jadi dosen tuh cuma ngasih kita tugas, dah kelar. Sedangkan materi sama pemahamannya kita pelajari sendiri atau berkelompok dengan cara mencari referensi dari berbagai sumber dan video tutorial di youtube, ya tapi Alhamdulillahnya gak semua dosen kaya gitu si, ada juga beberapa dosen yang menjelaskan materinya,”
“Tapi emang jadi mahasiswa tu beda banget sama ketika kita jadi seorang siswa, dimana ada guru yang bimbing kita, ingetin kita, bantu kita, sedangkan saat jadi mahasiswa tu kaya, pokonya kita dituntut buat mandiri banget, gak mau tau ni tugas yang dikumpulin harus kaya gini, gimana caranya terserah kita, paham engganya ya tanggung sendiri, dan itu melatih kita banget buat berusaha dan mencoba, ya intinya semua ada enak engganya, tinggal kita yang mau jalanin seperti apa,” ungkapnya.
(Baca juga: jadi ibu, tak membuat alumni ini menyerah selesaikan kuliah lho! ini dia kisahnya)
Saat ini Fayruz masih harus melaksanakan kuliah online, menurutnya hal tersebut tidak mengenakkan, karena merasa kurang dapat memahami pelajaran.
“Jujur, kuliah onlie itu sangat tidak enak sekali, soalnya emang belum pernah online dan saya jarang ngotak ngatik laptop atau komputerlah, jadi ngejar banget buat mempelajari mikrosoft sama fitur fitur lainnya. Terus kalo online tu banyak banget emang ya tugasnya dan harus kuat buat mandangin laptop selama berjam jam lamanya, dalam memahami materipun kurang ketika harus online,” ujarnya
Fayruz berharap bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi kedepannya, dan bisa menjadi orang yang bermanfaat untuk orang lain.
“Harapan saya yang paling utama ya pastinya harus bisa membahagiakan orang tua dan guru-guru, bisa jadi orang yang bermanfaat bagi sesama, dan bisa terus memprogres diri sendiri untuk jadi seseorang yang lebih baik dari sebelumnya, bukan hanya tentang prestasi, tapi saya lebih berfokus pada usaha yang dilakukan dalam berprsoses, masalah hasil bisa kita pikirin belakangang, karena menurut saya yang terpenting dari sebuah proses itu bukan hasil yang baik, tapi pelajaran pelajaran apa yang bisa kita dapat dan ambil selama proses itu untuk dijadikan acuan kita selanjutnya,” ujarnya.
Gadis kelahiran kota kembang Bandung tanggal 28 September 2002 ini mengaku sangat senang dapat menuntut ilmu di Pesantren Nuris Jember, dan tentunya juga di lembaga SMA Nuris Jember.
“Sebenernya panjang banget si ya kalo disebutin apa yang sangat mengesankan belajar di Nuris, soalnya emang berkesan banget buat saya. tapi yang pasti saya berterima kasih banyak banget buat semua orang, khususnya guru-guru, asatidzah, dan temen semua terutama expose, yang udah membimbing saya, temenin, mau direpotin, makasih banyak buat semua ilmunya, ceritanya, air mata dan tawanya. Semuanya bakalan jadi memori dalam perjalanan hidup saya. Dan maaf jika belum bisa balas semua kebaikannya guru-guru dan teman-teman semua, buat sekarang saya hanya bisa mendoakan yang terbaik, buat guru guru dan temen-temen, semoga Allah membalas dengan sesuatu yang lebih baik. Semoga suatu saat nanti aku juga bisa membalasnya gak hanya dengan doa tapi juga dengan sesuatu yang nyata,”
“Semoga Pesantren Nuris Jember bisa menjadi pondok yang tambah maju dan barokah kedepannya, dimana para santrinya tidak hanya ahli dibidang agamanya tapi juga bisa membanggakan Nuris di bidang sains dan teknologinya, amin,” ungkapnya. [Red.Dev]
Nama : Siti Fayruzzahra
Alamat : Bandung
Tempat, tanggal lahir: Bandung, 28 September 2002
Lembaga: SMA Nuris Jember, 2021
Kuliah: UPI Bandung, Pedidikan Kimia, Fakultas Pendidikan MIPA