Judul buku: Melukis Kanjeng Nabi
Penulis: Nabila Kridayanti
Penerbit: AE Publishing
Tahun terbit: 2021
ISBN: 978-623-306-283-1
Jenis Buku: Antalogi Cerpen
Peresensi: Devita Wulan*
Buku antalogi puisi “Melukis Kanjeng Nabi” merupakan antalogi cerpen karya Nabila Kridayanti, siswa kelas 9 SMP Nuris Jember. Nabila memang suka menulis, membaca serta melukis . Ketika melukis, Nabila menemukan energi dalam berkreasi, karena dengan menulis dan melukis Nabila sedang bercerita kepada orang lain.
Dalam antalogi karyanya ini, Nabila berhasil mempersembahkan 12 cerpen terbaiknya. Cerpen-cerpennya bertema lukisan, salah satu cerpennya berjudul Melukis Kanjeng Nabi berkisah tentang persahabatan dua orang remaja yakni Danendra dan Theressa.
(Baca juga: antologi cerpen berlatar sosial karya siswa ma unggulan nuris)
Keduanya bertemu di kelas ekstrakurikuler lukis karena memang keduanya sangat suka melukis. Berawal dari pertemuan singkat ketika Danendra menghalangi pandangan Theressa yang duduk di belakangnya, hingga kemudian mereka bersahabat.
Danendra dan Theressa sering menghabiskan waktu bersama, mereka pergi ke beberapa tempat untuk melukis, dengan tema yang berbeda-beda. Ketika mereka berlayar, Danendra melukis sosok paus raksasa yang bisa saja memakan mereka berdua, sedangkan Theresa memfantasikan seoran putri duyung .
Ketika mereka mengkhayalkan seorang hero, Danendra akan melukis superman, dan Theresa akan menggambar Sri Asih dengan selendangnya yang membelah awan. Dan ketika Danendra melukis orang-orang yang sedang duduk khusyuk mendengarkan khudbah seorang khatib di dalam masjid, dan Theresa akan meluks orang-orang yang sedang bernyanyi bersama di dalam gereja. Berigu seterusnya, hingga suatu ketika Theresa meminta Danendra untuk melukis kanjeng Nabi.
(Baca juga:mahabah bianglala: kisah tentang cinta kasih keluarga)
Sebuah nama yang selama ini sering di agung-agungkan oleh Danendra, hal tersbut membuat Theresa penasaran seperti apa sosok Nabi Muhammad SAW, yang diidolakan sahabat muslimnya ini.
Nabila berhasil membuat para pembacanya mengikuti fantasinya memalui kata-kata yang ia susun, ringan, namun sangat mengena. Untuk gadis seusianya, ia mampu membaut sebuah karya yang luar biasa dapat dinikmati segala usia.
Peresensi merupakan guru Bahasa Indonesia MTs Unggulan Nuris