Penulis: Nayla Lubna*
Air mata pulang sendirian
Malam ini aku akan menyelam di dalam semangkuk sup air mata, di sana aku akan berenang, menyelami
tulang- tulang putih berteman sepi, yang barangkali rasanya jika digambarkan dengan ketenangan, cia!
bumbu bumbu apa yang berani merebusnya dalam semangkuk kesedihan yang mungkin
seiris bawang putih pun, hanya mampu merobek air matanya kembali, bukan untuk
(baca juga: Doa untuk Indonesia)
melunakkan sisa sisa hati, yang baru saja dipunguti di pinggir kali
barangkali jalan satu satunya pulang adalah memesan bus online
dengan rute kematian, nomor sembilan, lalu jalan.
*Penulis adalah siswa kelas 8I MTs Unggulan Nuris