Teknologi CCS sebagai Penghasil Listrik, Karya Esai Pelajar SMA Nuris Jember Raih Juara 2 di UNAIR Surabaya

Inovasi Santri Mengurangi Emisi Karbon untuk Kurangi Pemanasan Global dan Perubahan Iklim

Pesantren Nuris – Santri berprestasi bidang agama sudah biasa, tetapi jika mampu menuangkan gagasan revolusioner dan dapat dimanfaatkan secara global, itu pasti sangat luar biasa. Seperti pelajar SMA Nuris Jember ini, berkat gagasan CCS yang dituangkan dalam esainya didaulat sebagai juara 2.

Muchammad Nidhor Fairuza, pelajar yang kini duduk di kelas XII MIPA 1 SMA Nuris Jember tersebut, berhasil meraih juara 2 Esai Bidang Teknologi Inovasi Tingkat Nasional dalam ajang EFEST (ENVIROMENT FESTIVAL) 2022 yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan, Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya pada 17 Oktober 2022 dan diumumkan pada tanggal 11 November 2022 kemarin.

Karya esai berjudul Pemanfaatan Teknologi Carbon Capture and Storage (CCS) di Kawasan Industri sebagai  Penghasil Listrik Guna Mencapai SDGs 2030 dengan Pendekatan Triple Helix, mendapat apresiasi dari dewan juri di kampus negeri favorit UNAIR Surabaya sehingga layak untuk mendapat gelar juara.

(baca juga: Bertalenta Seniman, Siswa SMA Nuris Jember Rebut Juara 2 Monolog Tingkat Nasional)

“Semula dari fenomena pemanasan global yang kini tak lagi dapat dihindari dan berdampak pada iklim yang tak lagi bersahabat, dari situ gagasan CCS ini perlu diaplikasikan. Meski sudah merambah bukan berarti tak bisa kita kurangi atau cegah, justru melalui teknologi CCS dapat membantu kita mengendalikan emisi CO2 dalam atmosfer bumi kita.” Tutur Nidhor.

“Sebanarnya gagasan ini sudah banyak diwacanakan, tetapi perlu kita tekankan lagi selain memanfaatkan teknologi CCS untuk mengendalikan karbondioksida pada atmosfer bumi kita juga dapat kita olah kembali menjadi pembngkit listrik.” Imbuhnya.

Meski masih berupa gagasan dalam karya esai, pelajar yang aktif dalam kegiatan KIR Nuris Jember ini berharap inovasi teknologi ini perlu mendapat perhatian besar bagi bangsa Indonesia. Apalagi di kawasan industri yang notabene penghasil emisi karbondioksida terbesar. Hal ini perlu penanganan yang segera agar tak menimbulkan bencana yang berkelanjutan.

Gus Robith Qoshidi, selaku Pengasuh Pesantren Nuris Jember sekaligus Kepala SMA Nuris Jember menyatakan, “Kami ingin membekali santri dengan wawasan yang luas terhadap kebutuhan global. Selain kami menempa akhlaknya, kami juga ingin mereka kelak berkontribusi dalam sains dan teknologi. Dengan prestasi ini semoga mereka terus mampu berinovasi dan kreatif.”[AF.Red]  

Related Post