Dua Pelajar SMA Nuris Jember Raih Juara 1 LKTI Bidang Bioteknologi Tingkat Nasional di Yogyakarta

Manfaatkan Kemajuan Teknologi, Inovasi Santri Wujudkan Ketahanan Pangan Berkualitas Nasional

Pesantren Nuris – Karya inovasi santri dewasa ini semakin beragam dan merambah di berbagai bidang ilmu pengetahuan. Bahkan, hasil karya mereka bukan sekadar gagasan belaka, melainkan inovasi yang mampu mewujudkan mimpi bangsa untuk ketahanan pangan nasional.

Seperti yang telah dilakukan oleh dua pelajar SMA Nuris Jember yang berbasis di Pesantren Nuris Jember ini. Adalah M. Nidhor Fairuza dan Alyaa Nur Karimah menuliskan karya tulis ilmiah berjudul “Pemanfaatan Radiasi Medan Magnet Extremely Low Frequency (EFL) untuk Meningkatkan Pertumbuhan dan Produktivitas Tanaman Kedelai”.

Karya tulis ilmiah yang dibuat oleh pelajar yang kini duduk di kelas XII MIPA SMA Nuris Jember ini berlandaskan permasalahan rendahnya produktivitas kedelai bangsa yang hanya mampu mencapai 6,8 % dari kebutuhan nasional. Padahal kebutuhan bahan pangan berbahan dasar kedelai setiap tahunnya semakin meningkat seiring dengan jumlah penduduk yang juga bertambah.

(baca juga: Sabet Juara Tingkat ASEAN, SMA Nuris Jember Koleksi 178 Piala dan Medali di Pertengahan Tahun Ajaran)

“Kami cukup prihatin ya dengan kondisi rendahnya produktivitas tanaman kedelai di negeri kita. Sebenarnya kita punya potensi yang besar sebagai penghasil kedelai terbesar secara internasional dan paling tidak kita mampu menutupi kebutuhan pangan nasional. Semua itu butuh inovasi dengan pemanfaatan teknologi agar produk kita semakin meningkat tajam.” Tutur Nidhor saat diwawancarai oleh tim pesantrennuris.net.

Apalagi pemanfaatan teknologi seperti Extremely Low Frequency (EFL) yang telah digagas oleh dua pelajar SMA Nuris Jember ini terbilang mudah diaplikasikan dan lebih murah daripada percobaan yang telah ada sebelumnya semisal dengan pemanfaatan sinar gamma, tetapi juga efektif dalam meningkatkan produktivitas tanaman kedelai.

“Kita kan di pesantren sudah biasa makan tahu dan tempe yang berbahan baku kedelai. Kan agak lucu jika harganya mahal mengalahkan harga daging karena ini pernah kejadian saat terjadi kelangkaan bahan baku kedelai di Indonesia. Sekarang saatnya kita harus mampu berinovasi demi mewujudkan ketahanan pangan berkualitas secara nasional.” Kelakarnya.

Berkat temuan inovasi teknologi ini terhadap produktivitas tanaman kedelai, dua pelajar SMA Nuris Jember meraih prestasi sebagai juara 1 LKTI tingkat nasional di ajang LKTI INSTIPER yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Institut Pertanian Stiper Yogyakarta. Mereka sukses meyakinkan dewan juri saat presentasi yang dilakukan pada 09 Januari 2021 kemarin.[AF.Red]

Related Post