Pandai Atur Waktu, Alumni Ini Calon Guru

Putuskan Mengabdi Setelah Lulus, Kini Jabat Waka Kurikulum Lembaga MQ Putri Daltim

Pesantren Nuris– Faiqotul Hikmah merupakan alumni MA Unggulan Nuris lulusan tahun 2019, setelah lulus dari MA Unggulan Nuris gadis manis yang akrab dipanggil Faiq ini lantas melanjutkan Pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, yakni di jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI), Fakultas Tarbiyah, Universitas Islam Jember.

Faiq mengaku awalnya ia tak ingin mengambil jurusan PAI, namun karena suatu hal akhirnya ia memutuskan untuk mengambil jurusan tersebut. “Sebelumnya saya tidak berpikiran untuk memilih jurusan tersebut karena saya lebih suka pelajaran IPA, namun beberapa kondisi membuat saya mempertimbangkan keinginan saya untuk meneruskan memili jurusan yang berbau IPA. Pertama, memang keinginan saya untuk menjadi guru. Kedua, disamping saya suka dengan  pelajaran IPA saya juga suka ketika mendengarkan ustadzah diniyah saya menerangkan tentang agama, baik fiqh, akhlak, kisah Rasulullah, dan lain sebagainya, sehingga membuat saya ingin melanjutkan hal tersebut. Ketiga, saya suka dengan anak-anak. Jadi ketika saya mengambil jurusan pendidikan maka saya akan belajar bagaimana cara mendidik anak-anak yg baik, bisa tau cara menghadapi mereka, dan yang terpenting bisa tau bagaimana cara menyampaikan ilmu yang kita miliki. Dan Keempat, orang tua juga sangat menyetujui saya mengambil jurusan tersebut,” ungkapnya.

(Baca juga: bercita-cita-mulia-alumni-ini-ingin-jadi-hafidzah-dan-sarjana)

Faiq juga memutuskan untuk tetap tinggal dan mengabdi di Pesantren Nuris Jember setelah lulus sembari kuliah, ia memaparkan empat alasan yang membuatnya memutuskan mengabdi.

“Alasan saya pertama, memilih tetap/mengabdi di Nuris karena ingin menambah pengetahuan juga pengalaman. Karena ketika belum lulus atau masih sekolah dengan setelah lulus pasti akan berbeda ceritanya. Kedua, melihat beberapa ustdzah yang juga mengabdi di pondok membuat saya berfikir bahwa beliau sangat hebat, sangat produktif bisa kuliah sambil bantu-bantu pondok, sampai bisa membagi waktu untuk diri sendiri juga untuk kami yg masih sekolah. Dari sana saya tertarik untuk menjadi seperti beliau karena tidak hanya menyampaikan pengetahuan/mengajat tetapi juga bagaimana cara dalam menghadapi teman yg sama2 pengabdian, anak-anak, bahkan wali santri dari mereka. Saya berfikir banyak hal yg dapat saya pelajari ketika menjadi bagian dari pengurus pondok pesantren sehingga saat saya benar-benar menjadi bagian dari masyarakat saya tidak kaget lagi. Dan ketiga, terdorong untuk ikut membantu pondok dalam hal apapun, jadi misal bersih2, disana saya sangat senang melakukannya, shalat jama’ah bisa tetap dilakukan, bisa banyak teman, bisa saling membantu, dan juga hal lain yang bermanfaat serta keempat, dukungan penuh dari orang tua yang membuat saya yakin untuk tetap tinggal di lingkungan Pesantren Nuris Jember,” ungkapnya.

Selain sibuk menjalankan tugasnya sebagai seorang mahasiswa, Faiq juga memiliki seabrek kegiatan di pesantren, ia menjabat sebagai Waka Kurikulum Lembaga MQ Putri Daltim, Ketua Wilayah Mesir  dan Pendamping Kamar Mesir 12 (Kitab).

(Baca juga: mengabdi-sepenuh-hati-alumni-ini-tak-pernah-lupakan-jasa-sang-guru)

“Alhamdulillah sampai saat ini saya bisa bertahan di Pesantren Nuris Jember salah satu alasannya karena bisa membagi waktu antara kepentingan pribadi saya juga kepentingan pondok. Kebetulan waktu saya di kampus hanya sampai pukul 14.00, karena di PT tempat saya menimba ilmu terdapat 2 kualifikasi, yaitu Kelas A dan B. Kelas A perkuliahan dimulai dari pukul 11.00 – 17.00 dan kelas B perkuliahan dimulai pukul 07.00 – 14.00. Karena posisi saya di pondok maka tanpa berfikir 2x saha memilih kualifikasi kelas B supaya bisa membagi waktu dengan pondok, saya juga bisa memanfaatkan sekitar 2 jam untuk mengerjakan tugas kuliah sebelum kembali ke pondok. Ketika anak santri berangkat sekolah saya juga berangkat kuliah. Dan sekitar pukul 16.00 saya sudah bisa memfokuskan diri saya untuk pondok,” ungkapnya.

Ia memiliki harapan besar untuk masa depannya. “Saya memiliki beberapa harapan untuk masa depan saya, yang Pertama tentu melihat orang tua saya duduk manis dan tersenyum bahagia dengan apa yang saya raih. Kedua bisa mengembangkan diri untuk menjadi versi terbaik dan tetap bermanfaat untuk orang lain dan ketiga, jadi selain saya bisa menggapai cita-cita saya di masa yang akan datang yaitu menjadi guru saya juga ingin memiliki usaha mandiri sebagai kegiatan lain dari mengajar,” ujarnya. Semoga tercapai ya apa yang menjadi harapanmu amin. [Red.Dev]

Nama: Faiqotul Hikmah
Alamat: Kemuningsari Lor, Panti, Jember
Lembaga: MA Unggulan Nuris 2019
Kuliah: S1: Pendidikan Agama Islam (PAI), Fakultas Tarbiyah, Universitas Islam Jember  
Karir: Waka Kurikulum Lembaga MQ Putri Daltim, Ketua Wilayah Mesir  dan Pendamping Kamar Mesir 12 (Kitab)

Related Post