Judul Buku : Perasaanku Tumpah
Penulis : Lu’lul Firdausiyah, dkk
Penerbit : Nuris Press
Tahun terbit : Cetakan Pertama, 2019
Jumlah Halaman : 120
ISBN : 978-602-5803-44-4
Peresensi : Putri Utami Octaviya*
Sinopsis:
Antologi puisi Pesanku Tumpah merupakan kumpulan syair-syair indah dari para bibit cendekiawan muslim yang berada di SMA Nuris Jember. Antologi ini mengangkat berbagai tema. Diantaranya yaitu tentang kondisi alam menangis, manusia pilihan, ketika sajak bertahmid, selaksa mimpi, daftar goresan pena mengukir sajak, maha karya Tuhan dan jejak sang pejuang.
(Baca juga: Sebuah Novela Tentang Keluarga;Ibu, Izinkan Aku Salat Di Gerejamu; Karya Siswa SMP Nuris Jember)
Pada tema Alam Menangis terdapat salah satu puisi buah karya Lu’lul Firdausiyah yang berjudul Kidung Negeriku. Dalam karyanya ia menuangkan emosinya tentang keadilan negeri ini yang mulai musnah. Pada tema manusia pilihan, puisi karya Himna Nur Khasanah yang berjudul Panutan Hati menjadi karya pembuka dalam tema ini. Karyanya bercerita tantang sosok seorang kyai yang sangat berjasa dalam hidupnya, karena telah menuntun Ia menuju jalan kebaikan tidak terlena oleh kehidupan dunia yang fana ini.
Tema selanjutnya yaitu ketika sajak bertahmid. Didalam tema ini mengangkat hasil karya siswa yang religius. Salah satu karya yang menarik yaitu berjudul Tuhan di Tengah-Tengahku ditulis oleh Firman maulana barda. Puisi ini bercerita tentang iman seorang hamba yang tak melupakan Tuhannya Ketika Ia dalam keadaan susah maupun senang. Pada tema selaksa mimpi mengumpulkan karya siswa yang mencerminkan tentang secuil harapan dalam kehidupannya. Salah satu karya yang ditulis yaitu berjudul Berlayar Untuk Angan. Puisi ini karya Vieea Fadilah yang tersusun rapi mencurahkan isi hatinya mengenai mimpi dalam hidupnya untuk menjadi seorang Dokter.
Goresan pena mengukir sajak merupakan tema selanjutnya dalam antologi puisi ini. Hasil karya Nuriani Fitriani yang berjudul Lilin, bercerita tentang manfaat dan gambaran sebuah benda mungil yang sangat membantu Ketika dunia mengalami kegelapan. Pada tema maha karya Tuhan salah satu karya tulis yang diangkat yaitu berjudul Mengisyaratkan Pagi. Kary aini dilahirkan dari tangan seorang santri Bernama Nuril Hidayati. Dalam karyanya Ia mendeskripsikan suasana bumi pada waktu-waktu yang berbeda. Tema yang terakhir dalam anologi ini yaitu jejak sang pejuang. Diantara karya siswa lainnya, karya Hanifatur Rosidah yang berjudul Pengorbanan Sang Ayah sangat menarik untuk dibaca. Dalam karyanya itu Ia bercerita tentang figur dan jasa seorang ayah yang tidak akan bisa dibalas oleh apapun.
(Baca juga: Dari Sajak ke Sajak, Antalogi Puisi Kala Petang Terlahir Dari Semangat Santri)
Diantara banyaknya tema dalam antologi buku Perasaanku Tumpah telah mencerminkan bahwa karya-karya yang tercakup di dalam buku ini adalaTagsh perasaan terpendam yang dihasilkan oleh tangan-tangan santri SMA Nuris Jember. Buku ini sangat cocok dijadikan bahan bacaan bagi seluruh kalangan karena bentuk tema yang dipilih sangat apik, menarik dan membuat pembaca tersentuh hatinya.
Kelebihan:
Antalogi Puisi “Perasaanku Tumpah” menggunakan bahasa yang mudah dipahami di kalangan para pembaca. Isi dari antalogi ini sangat bisa dinikmati diberbagai kalangan termasuk siswa di bawah usia 15 tahun karena tema yang diambil tidak terlalu dewasa sehingga memberikan kesan yang menyentuh dan memotivasi dihati para pembaca.
Kekurangan:
Kekurangan dari antalogi puisi “Perasaanku Tumpah” masih terdapat kesalahan dalam penyajian penulisan karya dan penggunaan gaya bahasa dalam antologi ini perlu ditingkatkan guna menjadikan hasil karya yang berkualitas.
Penulis merupakan guru Bahasa Indonesia SMP Nuris Jember