Penulis: Fajar Risky*
Badai air syahdu
derai asa menyapu bisu
bula tergantung di tengah malam
lantuan dzikir tersematkan di sela salam
Sajadah basah di tengah candu ibadah
bendung air mata pecah bersama doa
teringat kala petang
lentera di nyalakan
Cahaya api bersinar lembut
menambah suasana syahdu qolbu
ditasbihkan ceramah sang murabby sunyi
Puluhan asma kembali dilontarkan
pesantrenku hijrah dari masa lalunya
tak ada lagi kesulitan mengaji
kela gelap malam mencekam
(Baca juga: Tak Tahu Lagi)
embun kembali menangis
lenteraku tergerus habis
tergantikan teknologi magis
awab terdiam menyapa
lantunan ayat keadilan bederu lirih
ternyaringkan audio merdu
senja merah ditelan gelap malam
lampu pijar kembali dinyalakan
lantunan quran menggebu
di tengah candu ilmu
dzikir terucap dengan terjun tunggal tasbih
jauh di sana
di tempat menimba ilmu
aku berusaha melipat sendu
menerjang waktu
atas nama ilmu
Penulis merupakan siswa MTs Unggulan Nuris