Karya : Nabila Hilmiah*
Selisih pagi aku terbangunkan
Kicauan merpati dan seharumnya masakan ibu
Oh, aku merasa aman
Mata masih memotret kampung halaman
(baca juga: Sajak Partikel)
Hilir mudik pekerja saban hari, diselimuti sejuknya hawa sendu
Sebelum berlepas ke ladang, aku bersikukuh membungkus rindu
Sebagai bekal ketentraman untukku
Ah, di ladang pun begitu
Ketam seakan menjadi saksi, betapa asrinya kotaku yang syahdu
Tak ada perselisihan, tak ada persekutuan
Oh, apakah mereka menyebutnya ramah
Melalang buana mencipta asa, yang berhulu di tanah air sendiri
*Penulis merupakan alumni MA Unggulan Nuris, Pecinta Sastra