Penulis: Friska Triana*
Santri
satu kata tak lekang oleh zaman
22 Oktober tahun empat puluh lima
menjadi saksi seruan Allahuakbar yang menggema
tombak di tangan
sambil berseru Allahu Akbar
(Baca juga: Matemat Ketulusan)
Negeri kita indah dan mashur
namun sayang, seribu kali sayang
tak sedikit pemudanya yang tak sadar
untuk apa berpaling dari negeri sendiri
jika akhirnya negerinya sendiri yang terintimidasi
Tak mungkin aku merajut asa nanti
sedang syahidnya menanti
kita adalah santri yang beradab bukan biadab
sebab, santri adalah fondasi berdirinya negeri kita, Indonesia
Penulis merupakan alumni MA Unggulan Nuris