Tak Sekadar Sukses Raih Sarjana, Giat Berkhidmah di Pesantren dan Aktivis IKMAPEDA

Lihat Prospek dan Peran Guru BK yang Sentral Membangun Motivasi Siswa, Berupaya Lanjut Magister

Pesantren Nuris – Alumni Nuris yang satu ini tak hanya dikenal cerdas sejak nyantri di Pesantren Nuris Jember, tetapi juga sukses berkhidmah di pesantren hingga aktif di sebuah organisasi sosial. Kesuksesannya meraih gelar sarjana dengan berbagai kesibukan organisasi pun menjadi salah satu bukti keuletan dan semangat belajarnya yang tinggi.

Abdul Malik Al Karim, nyantri di Pesantren Nuris Jember sejak sekolah di MTs Unggulan Nuris hingga tamat tahun 2017; dan menamatkan pendidikan menengah atas di MA Unggulan Nuris, Jurusan Program Keagamaan (PK), tahun 2020.

Setamat dari lembaga yang dipimpin oleh Ning Balqis Al Humairo tersebut, ia memilih melanjutkan studi sarjana di UIN KH. Achmad Siddiq (Khas) Jember pada Jurusan Bimbingan dan Konseling Islam (BKI). Pengalaman selama sekolah dan melihat prospek yang cukup luas bagi lulusan BKI membuat Malik, sapaan akrabnya, dengan mantap menjalani kuliah tersebut.

“Motivasi saya untuk kuliah di jurusan tersebut karena ingin memberikan bantuan pada individu yang membutuhkan bimbingan dan konseling. Alasan saya mengambil jurusan tersebut karena jurusan ini memberikan peluang untuk mengaplikasikan nilai-nilai kemanusiaan Islam dalam membantu individu yang memerlukan bimbingan dan konseling. Selain itu, karena melihat prospek ke depannya yang cukup menjanjikan.” Ungkap Malik.

Bukan Malik namanya jika hanya sekadar kuliah tanpa menyempatkan waktu untuk terus menempa diri baik melalui berkhidmah di pesantren maupun ikut organisasi di kampus. Ia ingin memperkaya pengalaman akademik dengan pengalaman nonakademik dengan konsekuensi manajemen waktu yang cukup pelik.

Santri yang pandai baca kitab kuning ini tercatat aktif sebagai anggota HMPS BKI bidang keagamaan. Ia juga turut aktif dalam SEMA Fakultas Dakwah sebagai Ketua Komisi C, dan saat ini masih di SEMA Universitas sebagai Anggota Komisi C. Tak cukup di situ, ia juga aktivis IKMAPEDA (Ikatan Mahasiswa Peduli Difabel dan Anak).

(baca juga: Kuliah Magister di Universitas Al Azhar Mesir Usai Lulus Sarjana dengan Predikat Jayyid Jiddan)

Bagi Malik, banyak pengalaman baru saat aktif di organisasi tersebut. Apalagi dalam kegiatan sosial saat mengikuti IKMAPEDA, ia mendapatkan banyak kesempatan dan melatih empati dalam dirinya. Bahkan, ia sempat menjadi bagian dari penyelenggara kejuaraan atletik untuk difabel kala itu.

Sementera itu, di pesantren berbagai tugas pernah diembannya. Awalnya diamanahi bagian keamanan asrama, lalu koordinator keamanan asrama, hingga guru spesialis. Selain itu pernah juga diamanahi sebagai bendahara perpustakaan pesantren, Kasi Biro MPKiS, dan saat ini diamanahi menjadi Koordinator Banom Pesantren.

Segala tanggung jawab ia jalankan dengan baik mulai dari kuliah, khidmah, hingga aktivis. Tak heran skripsi berjudul “Peran Biro Pendidikan Karakter Pesantren dalam Menangani Maladjustment pada Santri Baru” sukses ia sidangkan pada 6 Juni 2024 lalu. Ia diganjar dengan skor IPK 3,77. Keren bukan?

Saat ini seraya menunggu jadwal wisuda yang konon akan dilaksanakan bulan Agustus 2024 mendatang, ia terus bersemangat menjalani khidmah di pesantren. Kelak, ia berencana melanjutkan pendidikan magister demi mencapai impiannya dalam meningkatkan ilmu dan wawasan.[AF.Red]

Nama                    : Abdul Malik Al Karim
Ttl                           : Banyuwangi, 23 Oktober 2001
Alamat                 : Srono-Banyuwangi
Lembaga              : MTs Unggulan Nuris, tahun 2017; MA Unggulan Nuris, Jurusan PK, tahun 2020
Kuliah                   : UIN Khas Jember, Jurusan BKI

Related Post