Meneladani Akhlak Rasulullah SAW: Inspirator Sejati Dalam Kehidupan Sehari-Hari

Rasulullah SAW adalah sosok teladan bagi seluruh umat manusia. Beliau tidak hanya menjadi pemimpin spiritual, tetapi juga menjadi panutan dalam hal akhlak dan perilaku. Akhlak beliau yang mulia menjadi cerminan kesempurnaan manusia dan menjadi sumber inspirasi bagi kita semua untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam QS. Al-Ahzâb ayat 21, yang berbunyi:

لَقَدۡ كَانَ لَكُمۡ فِي رَسُولِ ٱللَّهِ أُسۡوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرۡجُوا ٱللَّهَ وَٱلۡيَوۡمَ ٱلۡـَٔاخِرَ وَذَكَرَ ٱللَّهَ كَثِيرًا

Artinya, “Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah.”

 Sifat-Sifat Terpuji Rasulullah SAW yang Patut Diteladani

Rasulullah SAW memiliki beberapa sifat terpuji, sebagaimana juga dimiliki oleh para Nabi dan Rasul yang lain, seperti Nabi Ibrahim, Nabi Musa, Nabi Isa dan lainnya. Tapi lebih dari itu, tentu tingkatan sifat terpujinya baginda Rasul adalah di atas sifat-sifat terpujinya utusan-utusan yang lain, karena beliau merupakan manusia dan Nabi pilihan (wa ana khiyârun min khiyâr….). sifat-sifat terpuji dimaksud antara lain:

1. Shiddîq (Jujur). Rasulullah SAW selalu berkata jujur dalam segala hal. Beliau tidak pernah berbohong atau menipu. Sifat jujur ini menjadi dasar dari kepercayaan umat Islam kepada beliau.

وَٱذۡكُرۡ فِي ٱلۡكِتَـٰبِ إِبۡرَ ٰ⁠هِيمَۚ إِنَّهُۥ كَانَ صِدِّيقًا نَّبِيًّا

Artinya, “Dan ceritakanlah (Muhammad) kisah Ibrahim di dalam Kitab (Al-Qur`ān), sesungguhnya dia seorang yang sangat mencintai kebenaran, dan seorang Nabi.” (QS. Maryam [19]: 41).

2. Amânah (Dapat Dipecaya). Beliau selalu amanah dalam menjalankan tugas dan amanah yang diberikan kepadanya. Kepercayaan yang tinggi dari masyarakat terhadap beliau adalah bukti nyata dari sifat amanahnya.

إِنَّ ٱللَّهَ يَأۡمُرُكُمۡ أَن تُؤَدُّوا ٱلۡأَمَـٰنَـٰتِ إِلَىٰ أَهۡلِهَا وَإِذَا حَكَمۡتُم بَيْنَ ٱلنَّاسِ أَن تَحۡكُمُوا بِٱلۡعَدۡلِۚ إِنَّ ٱللَّهَ نِعِمَّا يَعِظُكُم بِهِۦۗ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ سَمِيعَۢا بَصِيرًا

Atinya, “Sungguh, Allah menyuruhmu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia hendaknya kamu menetapkannya dengan adil. Sungguh, Allah sebaik-baik yang memberi pengajaran kepadamu. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Melihat.” (QS. An-Nisa’ [4]: 58).

3. Tablîgh (Menyampaikan). Beliau tidak pernah lelah menyampaikan risalah Islam kepada umat manusia. Beliau sangat sabar dan gigih dalam berdakwah.

يـٰۤأَيُّهَا ٱلرَّسُولُ بَلِّغۡ مَآ أُنزِلَ إِلَيْكَ مِن رَّبِّكَۖ وَإِن لَّمۡ تَفۡعَلۡ فَمَا بَلَّغۡتَ رِسَالَتَهُۥۚ وَٱللَّهُ يَعۡصِمُكَ مِنَ ٱلنَّاسِۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَهۡدِي ٱلۡقَوۡمَ ٱلۡكَـٰفِرِينَ

Artinya, “Wahai Rasul! Sampaikanlah apa yang diturunkan Tuhanmu kepadamu. Jika tidak engkau lakukan (apa yang diperintahkan itu) berarti engkau tidak menyampaikan amanat-Nya. Dan Allah memelihara engkau dari (gangguan) manusia. Sungguh, Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang kafir.” (QS. Al-Maidah [5]: 67)

4. Fathânah (Cerdas). Rasulullah SAW memiliki kecerdasan yang luar biasa. Beliau mampu memecahkan masalah dengan bijaksana dan memberikan solusi yang tepat.

وَتِلۡكَ حُجَّتُنَآ ءَاتَيْنَـٰهَآ إِبۡرَ ٰ⁠هِيمَ عَلَىٰ قَوۡمِهِۦۚ نَرۡفَعُ دَرَجَـٰتࣲ مَّن نَّشَآءُۗ إِنَّ رَبَّكَ حَكِيمٌ عَلِيمٌ

Artinya, “Dan itulah keterangan Kami yang Kami berikan kepada Ibrahim untuk menghadapi kaumnya. Kami tinggikan derajat siapa yang Kami kehendaki. Sesungguhnya Tuhanmu Maha bijaksana, Maha Mengetahui.” (QS. Al-An’âm [6]: 83).

Menerapkan Akhlak Rasulullah dalam Kehidupan Sehari-hari

Untuk meneladani akhlak Rasulullah SAW, kita dapat melakukan beberapa hal berikut:

1. Membaca dan memahami Sîrah Nabawiyah. Dengan mempelajari sejarah hidup Rasulullah SAW, kita akan lebih memahami sifat-sifat mulia beliau. Karena bagaimanapun juga, semakin mengenal, manusia akan semakin menyayangi antara satu sama lain, terlebih kepada Rasulullah yang sangat mencintai dan menyayangi umatnya. Tak kenal maka tak sayang.

2. Menghadiri majelis ilmu. Dengan mengikuti kajian-kajian ilmu agama, kita akan mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang ajaran Islam, termasuk akhlak Rasulullah SAW. dengan berkembangnya teknologi, semakin mudah info dan kajian-kajian keislaman akan didapat. Kita akan dengan mudah mendapatkan isi-isi kajian keislaman dari Youtube, internet, website, ataupun lainnya. Dalam hal ini, penting kita menyaring sumber-sumber yang didapat dari perantara teknologi tersebut, agar tidak terjebak pada pemahaman-pemahamn yang keliru. Di antara sumber yang terpercaya yang dengan mudah kita dapatkan adalah kajian-kajian keislaman yang disampaikan oleh Gus Baha, Gus Muwafiq, KH. Said Aqil Siraj, Gus Kautsar dan beberapa Ulama NU yang masyhur keilmuannya.

3. Bergaul dengan orang-orang saleh. Bergaul dengan orang-orang yang saleh dan memiliki akhlak mulia akan menginspirasi kita untuk menjadi lebih baik. Sebagaimana pepatah, jika kita berdekatan dengan penjual parfum, maka minimal kita akan merasakan wanginya parfum meskipun kita tidak dapat parfumnya, demikian juga jika kita berdekatan dengan orang-orang yang baik dan memiliki akhlak terpuji, setidaknya kita akan malu untuk melakukan hal-hal yang dilarang oleh Agama

4. Berlatih sabar dan ikhlas. Sifat sabar dan ikhlas adalah kunci untuk meneladani akhlak Rasulullah SAW. Sabar itu ada kalanya ketika menerima musibah, ada kalanya dalam hal tunduk mengerjakan perintah Allah SWT, dan ada kalanya sabar itu dalam hal menjauhi larangan-larangannya. Sedangkan ikhlas, ia murni semata-mata hanya untuk Gusti Allah saja, tidak untuk lainnya.

5. Berdo’a kepada Allah SWT. Mintalah petunjuk dan pertolongan kepada Allah SWT agar kita dapat istiqomah dalam menjalankan ajaran Islam. Dengan berdo’a, kita telah menjalankan peran kita sebagai seorang hamba, makhluk yang diciptakan yang tidak memiliki daya apa-apa, yang masih membutuhkan pertolongan Penciptanya. Dengan berdo’a, berarti kita tidak sombong dan angkuh karena merasa lemah dan butuh.

Manfaat Meneladani Akhlak Rasulullah SAW

Meneladani akhlak Rasulullah SAW memiliki banyak manfaat, antara lain:

1. Mendapatkan Ridha Allah SWT. dengan meneladani Rasulullah SAW, kita telah mendekatkan diri kepada Allah SWT. dengan mendapatkan ridha Allah SWT, semuanya akan selesai. Dijelaskan, bahwa setelah ummat manusia divonis berdasarkan keadilan Sang Maha Adil, ada yang dimasukkan ke Neraka dan ada yang di Surga. Di Surga kemudian ada suara, bahwa masih ada yang lebih dahsyat daripada kenikmatan syurga. Apa itu? Melihat Dzat Gusti Allah dan mendapatkan keridhaanNya. Radhiyallâhu ‘anhum wa radhû ‘anhu (Gusti Allah ridha kepada mereka, dan mereka pun ridha kepada Allah SWT).

2. Hidup menjadi lebih tenang dan bahagia. Akhlak yang mulia akan membawa ketenangan hati dan kebahagiaan dalam hidup. Karena dengan berakhlak yang baik, berarti kita telah mengamalkan misi utama Rasulullah SAW, yaitu: “Innamâ bu’itstu li utammima makârimal akhlâq” (Saya [Nabi Muhammad] diutus hanya untuk menyempurnakan akhlak yang mulia).

3. Menjadi contoh yang baik bagi orang lain. Dengan menjadi pribadi yang baik, kita akan menginspirasi orang lain untuk berbuat kebaikan. Sering sekali tingkah dan perbuatan yang baik menjadi lebih berpengaruh ketimbang nasehat yang melalui perkataan. Lisânul hâl afshahu min lisânil maqâl. Lidah tingkah laku lebih mengena ketimbang omongan/nasehat perkataan.

4. Memperkuat persaudaraan sesama muslim. Akhlak yang mulia akan mempererat tali persaudaraan di antara sesama muslim. Seorang muslim sejatinya adalah saudara muslim yang lain. Al Muslimu akhul muslimi. Tidak boleh menyakiti satu sama lain. Dengan berakhlak yang tercela, berarti akan menyakiti saudara muslim lainnya, minimal tersinggung hatinya, dan akan berakibat keretakan hubungan yang akhirnya akan memutus persaudaran sesama, na’ûdzu billâh min dzâlik...

Kesimpulan

Meneladani akhlak Rasulullah SAW adalah kewajiban bagi setiap muslim. Dengan meneladani beliau, kita akan menjadi pribadi yang lebih baik dan bermanfaat bagi sesama. Mari kita bersama-sama berusaha untuk selalu memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Abd. Halim

Khuwaidim Program Tahfizh Nuris Jember

Related Post