Resensi Karya Sastra MTs Unggulan Nuris: Perjuangan Sang Dokter

Judul Buku                : Kisah Hidup Tentang Sayup Redup

Judul Karya              : Perjuangan Sang Dokter

Penulis                      : Ahmat Virgi Tomasi

Penerbit                    : AE Publishing

Tahun terbit              : Cetakan Pertama, November 2021

Jumlah Halaman      : 251 halaman

Halaman Karya         : 3-5

ISBN                          : 978-623-306-529-0

Peresensi                  : Putri Utami Octaviya, S.Pd

Sinopsis:

Kisah Hidup Tentang Sayup Redup merupakan kumpulan cerpen yang terlahir dari tangan-tangan ajaib siswa MTs Unggulan Nuris. Dalam antologi ini beragam kisah disajikan dengan tema kehidupan di masa pandemi COVID-19. Terdapat 41 judul karya yang berhasil tercetak. Beragam kisah yang disajikan penuh dengan perjalanan nyata yang dialami oleh penulis atau pun oleh orang lain.

Diceritakan dalam cerpen yang berjudul Perjuangan Sang Dokter hasil karya Ahmat Virgi Tomasi siswa MTs Unggulan Nuris. Tokoh utama yang biasa disebut dengan Dokter Fathir merupakan salah satu pejuang pemberantas virus Corona. Pengabdiannya sebagai seorang dokter tak perlu dihiraukan lagi. Suatu hari ia menangani kasus yang sangat sulit diberantas bahkan penyebaran virus ini sangat cepat. Awal mulanya ia tak mengetahui apa nama virus ini. Hingga akhirnya ia menggandeng rekan kerjanya yang lebih ahli dalam bidang penelitian virus, bernama Dokter Angga. Tak disangka, Dokter Angga masih mempunyai tali persaudaraan dengan Dokter Fathir.

(Baca juga: Resensi Karya Sastra MTs Unggulan Nuris: Peran Santri dalam Pandemi Covid-19)

Mereka berdua meneliti dengan seksama dalam menangani kasus langka yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dalam kisah ini, penggambaran Dokter Fathir adalah sesosok kepala keluarga yang telah dikaruniai dua orang anak. Semua anak dan istrinya sangat sayang kepadanya. Bisa dikatakan mereka hidup sebagai keluarga cemara. Anak dan istri Dokter Fathir sangat mendukung pekerjaannya menjadi garda terdepan dalam memberantas virus mematikan ini. Bahkan mereka menghargai atas keterbatasan waktu yang dimiliki untuk berkumpul bersama ayah tercintanya itu. Beberapa momen dalam kisah ini digambarkan seorang Dokter Fathir yang harus segera menangani pasien di luar jam kerjanya. Betapa bahagianya ia mempunya istri dan anak-anak yang sangat pengertian terhadap kondisinya. Perjuangan seorang dokter yang rela untuk meninggalkan keluarganya demi nyawa pasiennya.

Kelebihan:

Amanat dari cerpen ini sungguh mendalam, mengenai sebuah pen\keriaan dan keikhlasan. Cerpen ini pun mengemas banyak sekali pembelajaran yang dapat dipetik. Dimulai dengan sikap kita dalam membagi waktu antara keluarga dan pekerjaan. Kemudian sikap kita untuk saling memahami kondisi dan kesibukan satu sama lain. Dan juga keputusan dalam memprioritaskan sesuatu.

Kelemahan:

Hanya saja yang mengganjal dari cerpen ini adalah ending yang kurang menyentuh. Serta permasalahan yang dituangkan mudah ditebak. Tak hanya dari sudut intrinsik tentang konflik cerita, penggunaan kalimat langsung masih banyak terjadi kesalahan. Bahkan penggunaan ejaan, huruf kapital dan konjungsi juga masih terdapat kesalahan.

Related Post