Bercita-Cita Kuliah Kedokteran atau juga Kuliah di Jurusan Hubungan Internasional
Pesantren Nuris – Belajar di kelas unggulan kitab kuning selalu seru dan memiliki ekspektasi yang tinggi. Seperti Meitha Rizky Wulandari, siswa yang duduk di kelas XI PK A MA Unggulan Nuris ini, kini ia telah mengkhatamkan nazam Alfiyah ibnu Malik 1002 bait, plus 5 kitab kuning, dan juga nyambi menghafalkan Al Qur’an 2 juz.
Bagi putri bapak Rizky Bayu dan ibu Mua’rofah, saat dinyatakan lolos masuk kelas unggulan kitab kuning di MA Unggulan Nuris, ada rasa haru sekaligus bangga. Apalagi meski berada di kelas pilot project tersebut, kebersamaan dalam belajar tetap selalu yang diutamakan di atas kompetitifnya.
“Meski saya banyak belajar kitab dan belajar Al Qur’an di kelas XI PK A ini, tetapi entah mengapa saya ingin sekali menjadi dokter. Ya, meski tidak banyak belajar sains di kelas ini, tetapi saya ingin sekali. Bahkan kalau tidak dokter juga ingin juga kuliah hubungan internasional.” Tutur Meitha, sapaan akrabnya di Pesantren Nuris Jember.
(baca juga: Khatam Al Qur’an 30 Juz, Pelajar Cerdas MA Unggulan Nuris ini Berprestasi dan Pengalaman Mengajar di Tiga Negara)
Santri cerdas asal Krajan, Ajung, Jember ini menyatakan selama belajar di pesantren banyak pengalaman mengesankan yang ia dapatkan mulai dari kemandirian, jiwa sosial, hingga kepengurusan bersama musyrifah di Pesantren Nuris Jember.
“Mungkin ini yang namanya berkhidmah sambil belajar, ada rasa bangga sekali bisa turut membantu para ustazah di pesantren. Saya juga ada di jajaran kepengurusan Asrama Dalem Timur di pondok. Saya membantu pengondisian teman-teman sebaya dan adik kelas.” Tambah santri yang khatam kitab Tarbiyatus Shibyan, Aqidatul Awan, Imrithy, Alfiyah, dan Taqrib.
Remaja kelahiran Jember, 28 Mei 2007 ini masih bertekad mempertajam hafalan Al Qur’an. Ia berharap dapat meningkatkan hafalan Al Qur’an, menambah target khatam kitab klasik dan mempersiapkan rencana kuliah setamat dari MA Unggulan Nuris.[AF.Red]