Khatam 9 Kitab dan Pengalaman Ikut NSEP, Siswa MA Unggulan Nuris ini juga Berprestasi

Bangga dapat Belajar di Kelas Unggulan Kitab, Kini Menarget Khatam Alfiyah ibnu Malik 1002 Bait

Pesantren Nuris – Belajar di kelas unggulan kitab MA Unggulan Nuris tak hanya sekadar kelas unggulan biasa, tetapi kelas khusus yang memberikan pengalaman belajar bersama para guru profesional dan kurikulum khusus dalam mencetak santri yang mahir membaca kitab klasik, balaghoh, hingga memahami kajian fikih secara komprehensif.

Shoviyatul Hasanah menjadi salah satu santri yang menikmati proses belajar di kelas unggulan kitab MA Unggulan Nuris tersebut. Sebelumnya, baginya tak mudah berada di kelas ini, ia harus berjibaku dengan serangkaian tes kemampuan dasar seperti Nahwu-Sharraf, menghafal Taqrib, hingga wawancara. Kuota kelasnya pun juga sangat terbatas dan langsung dibina oleh Gus Robith Qoshidi, Pengasu Pesantren Nuris Jember, dan Syekh Ali dari Mesir.

“Motivasi saya berada di kelas unggulan ini tak bukan adalah ingin mendalami ilmu agama. Bagi saya untuk menjalani kehidupan yang fana harus mempunyai dasar agama yang kokoh. Pemahaman kitab klasik menjadikan saya lebih banyak belajar dan terus berusaha menjadi bermanfaat kelak.” Tutur putri kedua dari bapak Supandi dan ibu Siti Fatimah tersebut.

(baca juga: Bergelimang Prestasi, Santri MA Unggulan Nuris Inspiratif ini juga Khatam 12 Kitab, Keren!)

Santriwati asal Tempurejo, Jember ini kini telah berhasil mengkhatamkan 9 kitab kuning yakni, Taqrib, Imrithy, Sullam at Taufiq, Bidayatul Hidayah, Tarbiyatus Shibyan, Aqidatul Awam, Hidayatus Shibyan, Ta’lim Muta’allim, dan Safinatun Najah. Kini ia menarget untuk menghkhatamkan nazam Alfiyah ibnu Malik 1002 bait.

Selain keseruan belajar di kelas unggulan kitab kuning, Shovi, sapaan akrabnya di Pesantren Nuris Jember, juga aktif di kegiatan Pramuka dan aktif di beberapa kompetisi sesuai bakat minatnya. Ia pernah menorehkan prestasi gemilang dengan menjuarai lomba kaligrafi kontempores sebagai juara 2. Ia berharap dapat terus menempa diri dan kelak berkeinginan kuliah di Universitas Jember pada jurusan Kesejahteraan Sosial.

Meksi kuliah yang diinginkan tak selinier dengan background pendidikan yang didalaminya saat ini, Shovi merasa bukan sebuah masalah. Justru baginya ingin memiliki kompetensi yang multi dengan dasar pengetahuan agama agar kelak dapat mengombinasikan dan berdampak bagi masyarakat sekitar. Apalagi ia pernah terlibat dalam program pertukaran pelajar ke tiga negara (Singapura, Thailand, Malaysia) bertajuk NSEP, memberikannya wawasan global[AF.Red]

Related Post