Kenali Karakter dan Tumbuhkan Disiplin, SMP dan MTs Unggulan Nuris Gelar Sosialisasi STIFIn dan Tata Tertib Sekolah

MTs Unggulan dan SMP Nuris Jember Dorong Siswa Pahami Diri dan Disiplin

Pesantren Nuris – Sabtu, 4 Oktober 2025, MTs unggulan Nuris dan SMP Nuris Jember mengadakan sosialisasi tata tertib dan hasil tes STIFIN. Kegiatan ini berlangsung di musholla Asrama Nuris 3. Kegiatan ini dihadiri oleh kepala sekolah SMP Nuris, yaitu Gus Rahmatullah Rijal, S.Sos., guru-guru SMP dan MTs, serta seluruh wali santri SMP dan MTs Unggulan Nuris Jember. Kegiatan ini berlangsung dengan sangat lancar dan penuh antusias. Pasalnya, selain tata tertib sangat ditekankan pada murid guna memberikan bimbingan dan arahan, pembahasan hasil tes STIFIN juga berdampak penting bagi kehidupan remaja.

Dalam materi yang disampaikan pada sosialisasi ini, STIFIN merupakan sebuah konsep yang digunakan untuk mengidentifikasi Mesin Kecerdasan (MK) manusia berdasarkan sistem operasi otak yang dominan dan dapat diketahui dengan memindai sidik jari. Metode STIFIN tersusun atas teori-teori psikologi, neuroscience, dan ilmu sumber daya manusia yang akan membantu kita mengenali dan memahami karakter, serta kepribadian setiap manusia.

STIFIN menawarkan berbagai hal untuk membongkar kepribadian seseorang, seperti keunggulan jasmani dan rohani, potensi-potensi dasar, serta tipe kecerdasan tunggal. Selain itu STIFIN juga memiliki 5 mesin kecerdasan, yaitu Sensing, Thinking, Intuiting, Feeling, dan Insting.

(Baca juga : SMP Nuris Jember Kian Mentereng! Keyla Sabet Medali Perunggu Olimpiade Bahasa Inggris Tingkat Nasional)

Sensing identik dengan kepribadian yang rajin dan memiliki ingatan yang kuat, lumrahnya seseorang yang MK-nya itu sensing lebih suka bergerak. Kita ambil contoh KH.Muhyiddin Abdushomad (Syaikhul Ma’had Pondok Pesantren Nurul Islam Jember) yang gemar sekali berjalan mengelilingi Nuris. Selain mengontrol kegiatan-kegiatan yang ada di pondok, berjalan juga menjadi kebiasaan seorang sensing.

Thinking identik dengan berpikir dan berjiwa kepemimpinan, contohnya seperti Gus Robith Qosidi, Lc. (Pengasuh PP. Nurul Islam Jember). Beliau seorang pemikir dan mampu mengolah berbagai data dengan sistematis dan tepat.

Intuiting identik dengan orang yang santai dan tidak ingin dipaksa. Dalam mesin kecerdasan ini, salah satu tokoh yang sangat mencerminkan intuiting adalah Gus Rahmatullah Rijal, S.Sos., kepala SMP Nuris Jember.

Mesin kecerdasan berikutnya adalah feeling, yakni seseorang yang dominan menghadapi masalahnya dengan hati atau perasaan. Contohnya seperti Ning Lailatul Happy Dian, S.Pd.I., kepala MI Unggulan Nuris Full Days School.

Terakhir, Insting, salah satu mesin kecerdasan yang sangat unik. Di dalam MK ini mencakup seluruh MK yang ada di STIFIN. Insting bisa menanggapi suatu hal dengan berpikir, perasaan, dan lain sebagainya. Contohnya seperti almarhum Gus Abdurrahman Fathoni, S.H., M.Si., mantan kepala bidang Humas sekaligus kepala SMK Nuris Jember.

Dalam sosialisasi ini, Gus Rahmatullah Rijal, S. Sos. menyatakan bahwa kecerdasan remaja bisa berubah-ubah karena faktor lingkungan. “Untuk anak remaja yang semisal awal mulanya sensing (yang lebih dominan bergerak) lalu berpindah ke thinking (yang lebih dominan berpikir) hal itu bisa disebabkan oleh faktor lingkungan. Anak remaja tersebut masih dalam kondisi Venotif  yakni kondisi seseorang yang bisa berubah-ubah. Jika dipersentasekan, faktor lingkungan menjadi yang paling mendominasi untuk mengubah seseorang, yakni sekitar 80%, sedangkan untuk genetik atau jati diri itu sekitar 20%,” dawuh beliau.

Pada acara ini, wali santri juga menyatakan rasa syukurnya karena bisa mengetahui jenis kecerdasan buah hatinya. Dengan begitu, orang tua dapat memahami potensi-potensi yang ada dalam diri putra-putrinya. (NDT/AFK/FNF.Red)

Related Post