Jangan Menunggu untuk Sempurna, Lakukan yang Terbaik yang Kamu Miliki Hari Ini
Pesantren Nuris – Keluarga besar Pesantren Nuris Jember, khususnya almamater MA Unggulan Nuris patut berbangga atas keberhasilan salah satu santrinya dalam menghatamkan hafalan Al Qur’an 30 juz. Dengan ini, otomatis telah lahir kembali hafizah 30 juz melalui pembinaan intensif dalam program unggulan tahfizul Qur’an Nuris.
Nafisatul Inayah, nama lengkap santri cerdas ini. Ia dinyatakan hatam hafalan Al Qur’an 30 juz pada Kamis, 30 Oktober 2025 kemarin oleh dewan Pembina tahfizul Qur’an Nuris, Ustaz Abdul Halim. Keberhasilan putri dari bapak Moh. Ilyas dan ibu Yuliana ini menjadi salah satu kebanggaan tersendiri sekaligus kesuksesan lembaga dalam membina generasi Qurani yang andal.
“Sejak awal saya mendalami al Qur’an memang dari keinginan sendiri sebab ingin mengangkat drajat orang tua melalui menjaga kalam Allah dalam diri saya. Alhamdulillah kedua orang tua saya sangat mendukung dan alhamdulillah semua berjalan lancar hingga hatam 30 juz saat ini.” Ungkap Nafisatul, sapaan akrabnya.
Remaja asal Mayang, Jember ini berharap dapat terus meningkatkan kompetensinya dalam ilmu Al Qur’an meski sudah hatam. Baginya, belajar Al Qur’an itu bukan hanya sampai hatam, tetapi sepanjang hayat agar terus mendapat berkah.
(baca juga: 5 Kunci Mudah Hafalkan Al Qur’an hingga Khatam 30 Juz ala Ahmad Thufail, Siswa Inspiratif MA Unggulan Nuris)
“Tentunya banyak yang dilalui suka duka saat belajar dan hafalan. Rasa bosan dan lelah pasti ada dan campur aduk. Akan tetapi, saya selalu berusaha mencari jalan untuk meningkatkan motivasi saya mengaji mulai dari aktif berkegiatan, jajan dan makan agar terus mood hafalan.” Tambahnya.
Benar saja, pas duduk di kelas XI D MA Unggulan Nuris yang masih berjalan nyaris satu semester sudah berhasil menghatamkan hafalan 30 juz. Menurut santri kelahiran Jember, Februari 2009 ini, perlu mengingat letak ayat hingga sering mendengarkan murottal untuk meningkatkan hafalan Al Qur’annya. Baginya setiap waktu harus berusaha meningkatkan hafalan meski terkadang tak selalu sempurna. Itu prinsipnya.
Meski banyak bergelut dengan ilmu Al Qur’an, santri berprestasi sebagai pemenang lomba MHQ (Musabaqah Hifdzil Qur’an) kategori 5 juz dan peringkat ke-3 kelas diniyah, ternyata Nafisatul kelak ingin mendalami manajemen bisnis di masa depan. Bahkan, kelak ia ingin menjadi pebisnis andal. Dengan demikian, ia berharap kelak dapat melanjutkan kuliah ke Universitas Jember untuk menempa dirinya seusai dari MA Unggulan Nuris.[AF.Red]
