Akara Akalpa
Penulis: Fadilah Miftahul J.*
huppp… menghirup udara pagi yang segar. kulihat optimisme hidup dan asa yang berkibar. bening embun memantulkan cahaya sejuk, busung dada mendebar. sebentuk bianglala melingkar di kedua bola mataku. oh, generasi akar yang militan, menembus pori tanah zaman, menyusur hara. berpeluk iman menebar biji-biji waktu yang menumbuhkan mimpi kejayaan
hompimpa alaium… tanah ini, surga dari segala bangsa yang gemah. tempat nyawa bertempa menjadi rumah yang ramah. pojok sukacita yang sanggup membendung segala air mata yang tumpah. dan membasuh kecut peluh dengan hujan yang teramat basah. dan lagi, sebentuk bianglala melingkar di kedua bola mataku.
(baca juga: Sajak Kopi Kongsi)
tata tentrem kerta raharja… sejauh mata memandang sawah yang berpundak, sungai kecil beriak. dan burung-burung nakal melompat kegirangan dan orang-orangan yang tak lagi menakuti. di puncak Raung nun jauh, aku melihat abu-abu kebiruan serupa selimut. konon ranum hijau kopi Arabica-nya kesohor sampai ke negeri seberang. ada satu lagi yang tak mampu kuceritakan serpihan keindahannya. soal pantai, laut, dan teluk yang setia memeluk tubuh ombak yang genit. menggoda buih-buih percintaan yang seolah timbul-tenggelam di dalam khayalan. dan aku yang tak kuasa menahan puja-pujian atas belas kasih Tuhan. hingga alam yang terang kembali temaram pada garis tangan. selalu, sebentuk bianglala melingkar di kedua bola mataku. juga kini hatiku
Jember dan nyanyian bulir hujan, 15 April 2019
*Puisi ini terpilih sebagai pemenang ke-3 lomba cipta puisi tingkat Eks-Keresidenan Besuki Raya di Transmart Studio Mini, Jember dalam rangka memperingati “Hari Bumi” 2019
*Siswa aktif MA Unggulan Nuris kelas X PK B, peserta ekskul penulisan kreatif sastra