Miliader Muslim Sumbangkan Seluruh Hartanya Untuk Fakir Miskin

Penulis: M. Irfan Maulana*

Sudahkah kalian kenal dengan pemuda muslim yang satu ini? Seorang miliader muda yang telah menyumbangkan seluruh hartanya kepada orang-orang yang lebih membutuhkan.Walaupun ia dalam keadaan yang sedang sakit!

Ia adalah Ali Banat, ia lahir pada tanggal 16 Februari 1982, di South Wales, Amerika. Seorang pemuda kelahiran Amerika ini telah berhasil berkarier di bidang perusahaan dan listrik. Ia juga banyak mengoleksi mobil, jam tangan, sepatu, topi, dan kacamata yang harganya puluhan bahkan milyaran.

Barang-barang yang telah ia miliki mencapai milyar-an, bahkan sandal jepit yang ia pakai senilai dengan sembilan juta rupiah, dan sepatunya senilai dengan tujuh belas rupiah.

(Baca juga: Sang Motivator Pembangkit Semangat)

Bukanlah hal yang wajar jika sebuah kesuksessan tidak ada ujiannya. Setelah lama ia menjadi pemuda yang kaya, bergelimang harta, ia mendapatkan kabar bahwa dirinya mengidap penyakit kanker stadium empat.

Setelah ia mendapatkkan kabar tersebut, ia mulai memikirkan tentang hasil kerjanya yang melimpah. Lalu, ia memiliki ide bahwa jika hartanya di bagikan ke orang-orang yang lebih membutuhkan pasti akan lebih bermanfaat.

Pernah suatu ketika ia hendak pergi ke Benua sebelah yaitu Afrika. Ia memutuskan untuk melepas semua hasil koleksinya tanpa terkecuali, bahkan pakaian-pakaiannya yang berharga mahal.

Banat menyadari jika harta tidak akan dibawanya ketika di Alam Kubur. Sebab yang dibawa hanyalah amal perbuatan yang telah ia kerjakan selama di dunia. Ia sadar akan hal ini ketika ia sedang mengantarkan jenazah temannya juga mengidap penyakit kanker.

Banyak perbuatan yang telah ia perbuat di Benua Afrika yaitu, mendirikan masjid, madrasah, Muslim Around The World (MATW), rumah sakit mini, membantu orang-orang janda dan juga memberikan bisnis untuk membantu komunitas lokal.

(Baca juga: Berkelana Ajaran Filsafat Dalam Karier)

Banyak pengalaman spiritual yang ia ceritaka pada saat diwawancarai oleh Youtube One Path. Berawal saat Banat hendak meminum obatnya guna meringanka rasa sakitnya, pada saat itu ia meminum melebihhi dosis yang telah ditentukan, jadinya ia tak sadarkan diri. Pada saat itulah Banat melihat pemandangan yang sangat indah.

Dan pada saat itu juga para keluarganya mengelilingi isi ruangan, dan mendengar Banat berkata “Allah, ambil aku sekarang…” sontak seisi ruangan terharu dan meneteskan air mata. Keesokan harinya ia bangun dan bersedih sebab ia  masih berada di dunia.

Bukan hanya tentang penyakitnya tersebut akan tetapi ia juga di vonis oleh dokter bahwa hidupnya tinggal tujuh bulan lagi. Namun, berkat semangat yang tinggi ia berhasil bertahan hidup hingga tiga tahun kemudian.

Ia meninggal pada 19 Mei 2018 dan dimakamkan di Sydney, Australia. Tak sedikit dari orang-orang yang datang untuk menziarahi jenazahnya. Pada saat itulah ia dikembali kehadapan Allah Swt dengan gelar pemuda miliader yang menyumbangkan seluruh hartanya.

Penulis merupakan siswa kelas XI PK MA Unggulan Nuris yang aktif di ekstrakurikuler jurnalistik

Related Post